Di sana (Papua) kelompok-kelompok kecil namun menyebar, itu harus ditangani secara serius
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan institusinya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Damai Papua, untuk menyelesaikan masalah di Papua secara damai.

"BIN mengedepankan penyelesaian damai di Papua, karena itu kami membentuk Satgas Damai Papua," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin. Hal itu dikatakan Sutiyoso di sela-sela Rapat Kerja antara Komisi I DPR dengan BIN.

Dia menjelaskan Satgas itu terdiri dari unsur BIN dan juga melibatkan beberapa anggota Kopassus karena dinilainya sudah lama di wilayah Papua.

Menurut dia, penyelesaian separatisme harus memprioritaskan pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

"Kami bicara soal separatisme di Papua dan di Aceh (dalam Raker dengan Komisi I DPR). Jadi diskusi belum selesai namun jelas bahwa penanganan separatis harus serius," ujarnya.

Dia menjelaskan aksi separatisme dimanapun sama yaitu berpakaian sipil namun bersenjata sehingga biasa membunuh siapapun seperti aparat dan rakyat. Menurut dia, aksi separatisme di wilayah Papua berbentuk kelompok-kelompok kecil dan menyebar.

"Di sana (Papua) kelompok-kelompok kecil namun menyebar, itu harus ditangani secara serius," ujarnya.

Menurut Sutiyoso, langkah maksimal melalui jalur damai tetap harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Dia menilai apabila jalur itu tidak ditanggapi oleh kelompok separatis, maka harus dilakukan tindakan yang semestinya.

Selain itu dia mengatakan anggaran yang diajukan BIN senilai Rp3,7 triliun untuk tahun 2016, termasuk diperuntukkan bagi operasi-operasi di berbagai wilayah.

Sutiyoso meyakini Komisi I DPR akan memperjuangkan pengajuan anggaran BIN tersebut untuk menunjang kinerja intelijen institusi tersebut.

"Dengan dana itu meskipun belum ideal namun cukup berikan ruang untuk lakukan lebih banyak," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015