Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Heri Gunawan, mengatakan, pengelolaan inflasi hal penting untuk mencapai kesejahteraan suatu negara. Sebab pengelolaan inflasi terkait langsung dengan daya beli masyarakat.




"Inflasi yang rendah akan menjaga daya beli masyarakat, yang kemudian akan memicu konsumsi nasional secara agregat ditengah perlambatan ekonomi domestik saat ini," kata dia dalam pernyataan di Jakarta, Senin. 




Pun, secara otomatis, SBI menjadi rendah dan mendorong suku bunga perbankan yang rendah, yang ujungnya bisa memacu investasi.




Ia menambahkan, meskipun ekonomi tumbuh di atas 7 persen tapi itu tidak berarti apa-apa bila inflasi tidak dikelola dengan baik. 




“Apalagi pada kondisi sekarang, ketika ekonomi hanya tumbuh 4,7 persen,” imbuhnya.




Menurut data BPS, inflasi sudah menyentuh angka 7,18 persen per Agustus 2015 year on year. Angka itu dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang hanya 3,99 persen. "Dan ini mencemaskan, efeknya bisa kemana-mana," kata dia.




Setidaknya, ada dua lembaga yang harusnya jadi garda terdepan dan bertanggung jawab pada pengelolaan inflasi, yaitu Bank Indonesia dari sisi moneter dan Kementerian Perdagangan dari sisi riil. 




"Menurut saya, inflasi di Indonesia ini lebih banyak disebabkan distorsi di sektor rill (suplai barang dan jasa) dari sisi pasokan dan distribusi," kata Gunawan.




Untuk diketahui, inflasi Indonesia pada tahun 2015 ini adalah yang tertinggi se-ASEAN. Untuk tahun 2016, menurut prediksi Asean Development Bank, angka inflasi masih relatif tinggi dibanding negara-negara ASEAN lainnya, yaitu 4,9 persen. 




Malaysia 3 persen, Filipina 3,3 persen, Singapura 1,5 persen, Thailand 1,8 persen, dan Vietnam 4 persen. 






Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015