Orang tua harus berdayakan anak untuk memberi pengetahuan bagaimana cara melindungi diri
Jakarta (ANTARA News) - Psikolog anak Anna Surti Ariani mengatakan bahwa kekerasan pada anak terjadi karena kurangnya rasa kepedulian terhadap keselamatan anak.

"Kepedulian terhadap keselamatan anak belum terlalu besar, walau banyak yang sudah menggalakkan kepedulian anak," kata Anna saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, apabila kekerasan terhadap anak termasuk pelecehan seksual dilakukan oleh orang terdekat berarti ada masalah dari pelaku.

"Kalau orang dekat yang melakukan, selain minim kepedulian juga ada masalah lain, misalnya diri sendiri punya masalah, tidak mengendalikan masalah itu lalu ia melampiaskan ke orang lebih muda," tutur Anna.

Oleh sebab itu, lanjut Anna, orang tua mempunyai peranan penting dalam perlindungan anak.

"Orang tua harus berdayakan anak untuk memberi pengetahuan bagaimana cara melindungi diri," jelas Anna.

Ia menambahkan, orang tua harus terus mengecek keberadaan anak.

"Orang tua juga harus memastikan bahwa orang yang bersama anaknya itu sayang dan menjaga anaknya. Selain itu harus menjamin lingkungan yang ramah anak," kata Anna.

Lebih lanjut, Anna mengatakan bahwa orang tua harus membiasakan anak-anak agar pamitan saat mau pergi.

"Kalau jauh dari orang tua harus pamit dan diberi tahu pergi kemana," ujarnya.

Lebih lanjut, Anna menekankan agar orang tua mengajarkan anak lebih peka terhadap orang-orang asing.

"Anak jangan ditakut-takuti tidak boleh ketemu orang lain, tetapi dimunculkan kemampuan mengetahui orang-orang yang bisa menolong dia kalau terpisah dari orang tua, misal satpam, staf berseragam. Mereka juga diajarkan apa yang harus dilakukan kalau minta tolong," tutur Anna.

Terkait pendidikan seks, Anna menilai hal tersebut wajib diberikan oleh orang tua sejak balita.

"Pendidikan seks itu wajib tetapi sesuai dengan tahap perkembangan anak karena pendidikan seks sama seperti pendidikan lain, ada kurikulumnya. Dari bayi, ada pengenalan tubuh dan selanjutnya ada tahapnya," jelas Anna.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015