Bogor (ANTARA  News) - Inovasi telur omega 3 mengandung DHA dan EPA karya pakar ayam IPB Prof Iman Rahayu Hidayati Soesanto berhasil dikomersialisasikan, menembus pasar Jabodetabek sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

"Kami sudah bekerja sama dengan salah satu distributor di Jakarta, dengan jumlah ayam sekitar 1.000 ekor, setiap minggunya kami memproduksi sekitar 4.200 butir telur," kata Prof Iman, di Bogor, Senin.

Prof Iman mengatakan, telur Omega 3 mengandung 10 kali kali kandungan DHA dan EPA dibanding telur normal yang dihasilkan dari suplemen pakan ayam hasil penelitiannya berupa campuran bahan limbah perebusan ikan sarden yang mengandung omega 3,6 dan 9 dengan ampas tahu sebagai filler (pengisi).

"Suplemen pakan ayam mengandung omega-3 ini sudah dipatenkan dengan nomor ID P 0023652," katanya.

Ia mengatakan, telur omega 3 didagangkan dengan label DPremium. Selain dijual mentah, telur tersebut juga tersedia dalam bentuk sudah matang yakni telur pindang omega 3.

"Kami coba mengolah telur omega 3 ini, salah satunya telur pindang omega 3. Selain itu, kami juga mengolah dengan memanfaatkan telur pecah yang tidak bisa dipasarkan, untuk diolah menjadi cookies," katanya.

Dijelaskannya, suplemen pakan hasil karyanya diaplikasikan pada ayam petelur sehingga mengandung telur bergizi tinggi. Telur tersebut mengandung Super DHA, Omega 3 serta betakaroten yang sangat berguna untuk meningkatkan kecerdasan otak pada anak dan balita, serta menjaga kesehatan tubuh.

"Telur ini bagus untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak. Kandungan DHA-nya 2816 mg atau 10 kali lipat dari telur normal dan 404 mg EPA. Yang paling penting adalah kandungan kolesterolnya rendah," katanya.

DHA atau Docosahexaenoic Acid dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) merupakan asam lemak esensial yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. DHA dan EPA juga berfungsi sebagai antioksidan yang penting untuk mencegah stress dan menjaga kesegaran kulit.

Menurut Prof Iman, telur omega 3 memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki telur biasa yakni warna kuning lebih pekat karena mengandung B-caroteen (betakaroten) yang akan semakin menambah selera makan. Tidak hanya itu, kuning telur memiliki sepaut yang kuat dan tidak mudah pecah, sehingga omega 3 tersebut baik dalam kuning telur.

"Kuning telur omega 3 bisa diangkat dipisahkan dari putih telurnya. Jika diangkat tidak mudah pecah, itulah ciri khas telur omega 3, selain kandungannya yang mengandung EPA dan DHA esensial untuk perkembangan otak balita, dan mencegah resiko jantung koroner," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Iman, konyugasi protein telur dan asam lemak sebagai lipoprotein yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Merupakan produk terobosan dengan memanfaatkan teknologi sederhana, aman, murah dan mudah diaplikasikan dibandingkan suplemen dari bahan nabati.

"Telur omega 3 merupakan diversifikasi produk premium dan dimanfaatkan untuk difersifikasi produk makanan telur olahan," kata Iman.

Iman mengatakan, penanganan produk pangan harus segera dan hati-hati. Pihaknya juga sedang melakukan studi perilaku konsumen pada kalangan tertentu terhadap penerimaan produk dan olahannya.

Terkait pemasaran, Iman menambahkan, sudah satu tahun ini produk telur omega 3 IPB dipasarkan melalui kerja sama dengan salah satu distributor di Jakarta yang memasok telur ke sejumlah super market yang ada di wilayah Jabodetabek. Ia mengatakan, kerap melakukan pameran maupun kegiatan untuk mempromosikan patennya, hingga salah satu distributor berminat untuk memasarkan produk omega 3 tersebut.

"Produk ini cukup kompetitif di pasar, banyak produk omega 3 yang dihasilkan. Bedanya produk dari IPB memiliki logo resmi. Dengan membeli produk premium ini, kosumen memiliki hak untuk mengetahui kandungan apa yang dimiliki oleh produk tersebut dan diajurkan untuk meninjau peternakannya," katanya.

Suplemen pakan ayam mengandung omega 3 salah satu dari sekian banyak inovasi yang dihasilkan IPB yang dapat teraplikasi di masyarakat berupa telur omega 3 kaya DHA dan EPA.       

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015