Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia menyatakan siap mengoperasikan dan meluncurkan satelit miliknya sendiri pertengahan 2016.

Corporate Secretary BRI Budi Satria di Jakarta, Senin, mengatakan, saat ini pembangunan satelit BRI atau BRISat yang dilaksanakan di pabrik Space Systems/Loral, LLC (SSL) Palo Alto, California sudah mencapai lebih dari 50 persen.

Sesuai dengan perhitungan awal, mulai dari pembuatan desain, proses manufacturing, hingga shipment dan launch campaign BRISat di Kourou French Guiana akan memakan waktu 25-26 bulan sejak tanggal efektif kontrak.

"Jika tidak ada aral melintang, launching BRISat akan dilaksanakan sebelum pertengahan tahun 2016," ujar Budi.

Untuk mendukung operasional satelit, BRI juga telah menyiapkan infrastruktur pendukungnya.

Di Ragunan, Jakarta Selatan, BRI membangun primary satellite control facility yang saat ini progress pembangunannya sudah mencapai 90 persen.

Di Tabanan Bali, BRI membangun back up satellite control facility dengan progress pembangunan mencapai 80 persen.

"Itu didesain 'fully redundand'. Jadi saat terjadi masalah di Ragunan, operasional satelit bisa ditangani di Tabanan," ujar Budi.

Sementara itu, operasional satellite control facility nantinya akan dilakukan SDM dari internal BRI sendiri. Untuk itu, staf-staf BRI yang nantinya ditunjuk untuk mengoperasikan satellite control facility tersebut saat ini sedang menjalani program internship atau pelatihan operasional satelit di pabrik SSL Palo Alto, California.

Dengan beroperasinya BRISat ini nantinya BRI akan lebih menghemat pengeluaran biaya operasional dibandingkan jika melakukan sewa jasa satelit untuk komunikasi jaringan.

"Selain itu yang tak kalah pentingnya, bisa meminimalisir gangguan jaringan sekitar 11 ribu kantor, 21 ribu Automatic Teller Machine (ATM) BRI, dan 154 ribu Electronic Data Capture (EDC) BRI," kata Budi.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015