Secara umum, mereka ditemukan dalam kondisi selamat"
Magetan (ANTARA News) - Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan puluhan pendaki yang terjebak kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Supriono, di posko induk Operasi SAR musibah pendaki Gunung Lawu, Cemoro Sewu, pada Senin mengatakan, dua tim telah diberangkatkan Senin pagi untuk menyisir area puncak Lawu guna mencari pendaki yang masih terjebak. Hasilnya, tim berhasil menyelamatkan sekitar 30 hingga 50 pendaki.

"Secara umum, mereka ditemukan dalam kondisi selamat dan dibimbing turun melalui jalur pendakian Cemoro Kandang, wilayah Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, untuk keselamatan. Sebab, jika lewat Cemoro Sewu sangat berbahaya," ujar Supriono.

Rata-rata para pendaki tersebut mengalami kecapaian dan sesak napas akibat banyak mengisap asap kebakaran hutan.

Ia menjelaskan, meski sembilan pendaki yang menjadi korban kebakaran hutan telah berhasil dievakuasi, tim SAR gabungan masih bertahan di pos Cemoro Sewu hingga beberapa hari kedepan untuk bersiaga.

"Target kami hingga beberapa hari ke depan adalah melakukan penyisiran di lokasi kebakaran hutan guna memastikan tidak ada lagi pendaki yang masih terjebak api," katanya.

Seperti dketahui, tim SAR mendapat laporan bahwa Minggu (18/10) siang terdapat sembilan pendaki menjadi korban kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, tepatnya di antara pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu.

Dari jumlah tersebut, tujuh korban diketahui tewas dan dua lainnya kritis. Petugas juga telah berhasil mengidentifikasi enam dari tujuh korban tewas.

Keenam korban teridentifikasi tersebut adalah Rita Septi Nurika (21) warga Paron, Ngawi; Nanang Setya Utma (16) warga Beran, Ngawi; Sumarwan warga Beran, Ngawi (ayah Nanang Setya Utama); Joko Prayitno (31) warga Kebun Jeruk, Jakarta; Kartini (28) warga Jakarta; dan Awang asal Ngawi.

Sedangkan satu korban tewas masih belum dapat diidentifikasi karena kondisi jasad yang hangus dan tidak ditemukan kartu identitas.

Selain itu, juga terdapat dua korban kritis yakni, Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi yang dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, dan Novi Dwi (14) warga Beran, Ngawi yang dirujuk ke Solo.

Supriono menambahkan, tidak diketahui pasti para korban pendaki tersebut berasal dari komunitas apa. Sebab, jumlah pendaki di Gunung Lawu sangat banyak yang berasal dari berbagai daerah di tanah air dan komunitas.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/ Louis Rika
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015