Solo (ANTARA News) - Setelah menyalatkan jenazah neneknya, Sani Wirorejo (102), Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir ke rumah duka di Jalan Ahmad Yani 297 A Gondang Manahan Solo Jawa Tengah, Sabtu pagi, meninggalkan lokasi kembali ke Jakarta.

Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, dan putrinya Kahiyang Ayu hadir melayat nenek tercinta Sani Wirorejo. Mereka dan tiba di rumah duka sekitar pukul 08.40 WIB, kemudian rombongan kembali ke Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut mantan Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, Jokowi setibanya di rumah duka langsung mengambil air wudhu dan kemudian menyalatkan jenazah nenek tercinta.

"Pak Jokowi setelah menyalatkan jenazah neneknya kemudian sempat menerima tamu yang hadir melayat di rumah duka," kata Rudyatmo yang pernah menjabat Wakil Wali Kota Surakarta bersama Jokowi, pada 2005.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Jokowi memang agendanya padat sekali dan tetap sesuai jadwal Sabtu sore akan berangkat ke Amerika Serikat.

"Bapak Presiden beberapa hari ini, telah memimpin rapat dengan Wakil Presiden, dan kabinetnya masalah penanganan asab dan sudah ditangani oleh menteri terkait," katanya.

Menurut Menseneg, Menteri Politik Hukum dan HAM bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, dan Menteri Sosial telah mengunjungi ke Kalimantan Selatan.

"Bapak Presiden harus kembali ke Jakarta persiapan kunjungan negara berangkat ke AS," katanya.

Sementara situasi di rumah duka Jalan Ahmad Yani 297 A Gondang Manahan Solo sudah dipenuhi karangan bunga duka cita atas wafatnya nenek Jokowi Sani Wirorejo pada usia ke-102 tahun.

Jenazah Sani Wirorejo rencananya dimakamkan di tempat pemakaman Desa Mundu, Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu, pada pukul 13.00 WIB.

Sani Wirorejo diberitakan telah wafat di Solo, pada Jumat (23/10) pukul 22.40 WIB dalam usia 102 tahun. Almarhumah meninggalkan tiga anak, yakni H. Miyono Suryo Sarjono, Hj. Noto Miharjo yang juga ibunda Jokowi, dan H. Setiawan Prasetyo.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015