Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya hingga Senin siang mencatat 29 orang tewas akibat banjir yang melanda Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok dalam lima hari terakhir, sedangkan satu orang dinyatakan masih hilang. Selain 29 tewas, satu masih hilang, satu orang lagi dinyatakan dalam keadaan kritis dan masih dirawat di rumah sakit, kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Senin. "Mereka tewas karena tenggelam, terseret arus banjir, kesetrum aliran listrik dan sakit kedinginan," katanya. Ia menjelaskan, 29 korban tewas itu tersebar di Jakpus satu orang, Jakut satu orang, Jakbar lima orang, Jaksel dua orang, Jaktim enam orang, Kota Tangerang dua orang, Kabupaten Tangerang lima orang, Kota Bekasi empat orang, Kabupaten Bekasi satu orang dan Kota Depok tiga orang. "Kalau dilihat banjir besar tahun 2002 lalu, jumlah korban banjir kali ini lebih besar karena tahun 2002 lalu "hanya" 17 tewas," kata Ketut. Selain korban tewas, tercatat satu orang masih dinyatakan hilang yakni seorang warga di Tangerang sedangkan satu warga Cempaka Mas, Jakarta Pusat, berusia 11 tahun sedang kritis kondisinya. Untuk membantu para korban banjir, Polda Metro Jaya telah mengerahkan 12.660 personil untuk pengamanan lokasi banjir. Kekuatan ini meliputi semua unsur dan fungsi termasuk polres-polres dan polsek-polsek. Para personil ini dilengkapi dengan perahu karet 58 unit, rakit 231 buah, pelampung 420 buah, truk 63 unit, ambulans 27 unit, tenaga medis 68, helikopter empat unit, tenda 51 dan mobil toilet lima unit. Para polisi ini selain menjalankan tugas-tugas SAR dan misi kemanusiaan, juga menjaga keamanan rumah-rumah warga yang ditinggal mengungsi. Menurut Polda Metro Jaya, ada 122 titik banjir yang dinilai parah di wilayahnya dan tersebar di Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. "Banjir ini juga merendam 23 asrama polri yang terdiri atas 793 Kepala Keluarga atau 2637 jiwa," katanya. Dalam keadaan darurat, warga dapat menghubungi kantor polisi terdekat atau kirim SMS ke nomor 1717 untuk semua operator, ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007