Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 12 daerah di Jawa Timur menerima penghargaan berupa "Investment Award" 2015 di bidang pelayanan penanaman modal oleh Gubenur Jawa Timur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Senin.

"Ini penghargaan atas jasa kepala daerah yang berhasil memberikan pelayanan terbaik dan menggenjot serta menjaga kestabilan pertumbuhan investasi di wilayahnya," ujar Soekarwo ditemui usai acara.

Menurut Pakde Karwo, sapaan akrabnya, penghargaan layak diberikan karena menjadi bukti kerja keras kepala daerah dalam memberikan pelayanan perizinan penanaman modal sehingga disparitas bisa dikurangi.

"Dengan memberikan pelayanan yang baik dan tepat waktu otomatis kepala daerah secara tidak langsung juga mengurangi kesenjangan atau disparitas serta kemiskinan di wilayahnya karena tata kelola yang baik," ucapnya.

Pada kategori bidang pelayanan penanaman modal, peringkat pertama dan kedua masing-masing Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Jombang, serta Kota Kediri di peringkat ketiga.

Beberapa daerah lain yang menerima penghargaan adalah Kabupaten Gresik di peringkat pertama, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Pasuruan di peringkat dua dan tiga untuk kategori bidang kelembagaan.

Sedangkan, kategori di bidang promosi masing-masing peringkat pertama diraih Kabupaten Banyuwangi, peringkat kedua Kota Malang dan peringkat ketiga Kabupaten Pasuruan.

Kemudian, kategori bidang investasi, masing-masing peringkat pertama Kabupaten Lamongan, peringkat kedua Kabupaten Ngawi, dan peringkat ketiga Kabupaten Sampang.

Tidak itu saja, untuk Penanam Modal Asing (PMA) di peringkat pertama adalah PT Paiton Energy Kabupaten Probolinggo, Smelty Kabupaten Gresik di peringkat kedua, serta PT Surabaya Corporation Kabupaten Mojokerto peringkat ketiga.

Berikutnya, untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagai peringkat pertama adalah PT Sorini Asia Agro Corporindo Tbk Kabupaten Pasuruan, dan PT Gudang Garam Tbk Kediri di peringkat kedua.

Di sisi lain, kata Pakde Kaerwo, saat ini pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,3 persen, dan sampai akhir tahun diprediksi bisa mencapai 5,9 persen.

"Untuk 2016, pertumbuhan ekonomi Jatim diprediksi bisa mencapai 5,9 persen hingga 6,2 persen, tapi memerlukan Rp300 triliun investasi yang harus masuk," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015