Gerakan itu berupa bantuan tenaga medis, rumah sehat untuk anak, dan bantuan dari bidang pendidikan bagi daerah yang terkena bencana asap,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center bekerja sama dengan Lazizmu membuat gerakan berjamaah mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan.

"Gerakan itu berupa bantuan tenaga medis, rumah sehat untuk anak, dan bantuan dari bidang pendidikan bagi daerah yang terkena bencana asap," kata Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhjidin Mawardi di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, Muhammadiyah prihatin dan menyayangkan terjadinya bencana asap yang hingga saat ini belum teratasi, bahkan telah menimbulkan penderitaan dan menelan korban jiwa penduduk terutama anak-anak di Sumatera dan Kalimantan.

"Kami mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk mengerahkan segala kemampuan dalam mengatasi penyebaran bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut yang telah terjadi di Kalimantan maupun Sumatera," katanya.

Ia mengatakan Muhammadiyah berharap kepada pemerintah agar dapat segera mengerahkan segala potensi teknologi dan sumber daya untuk secara sungguh-sungguh, terencana, dan berkesinambungan melaksanakan upaya penanggulangan bencana asap tersebut.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memilih dan menerapkan cara-cara pengelolaan lahan gambut yang berbasis kearifan lokal yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pemerintah, kata dia, dapat mengambil langkah tegas dalam mencabut hak konsesi pengusaha perkebunan kelapa sawit yang telah membakar hutan dan lahan gambut yang menyebabkan bencana asap.

"Pemerintah juga diharapkan melakukan penegakan hukum kepada siapa saja pelaku pelanggaran terhadap peraturan dan undang-undang tentang pengelolaan lingkungan, sumber daya alam, dan pengelolaan ekosistem lahan gambut," kata Muhjidin.

Pewarta: Bambang sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015