Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah perwakilan negara asing meminta bantuan aparat pemerintah untuk segera mengevakuasi warganya yang masih terjebak di di beberapa lokasi di wilayah DKI Jakarta. "Sudah ada permintaan dari Atase Pertahanan Kedutaan Besar Filipina dan Singapura, agar kita segera mengevakuasi warganya yang masih terjebak banjir," kata Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Laksamana Muda Muryono ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, saat ini komando pasukan katak (kopaska) dan intai amfibi (taifib) Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) tengah melakukan evakuasi terhadap beberapa warga asing, khususnya Filipina dan Singapura yang sebagian besar berada di kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara. Di kawasan itu, terdapat pula siswa dan pengajar dari Singapore International School yang terjebak banjir sejak Jumat (2/2). "Mengingat ketinggian air dan arus yang cukup deras, maka kita turunkan pasukan elit kita yakni komando pasukan katak dan intai amfibi marinir," ujar Muryono. Tentang jumlah warga asing yang terjebak banjir, ia mengatakan, belum ada konfirmasi lebih lanjut karena sebagian besar dari pihak perwakilan negara asing hanya menyebutkan lokasi dimana warganya terjebak banjir. "Yang penting kita berangkatkan dulu pasukan kita, untuk mengevakuasi mereka dan warga lainnya yang masih terjebak di lokasi yang sama," kata Muryono menambahkan. Untuk penanganan bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya, TNI AL membentuk satuan tugas Marinir di wilayah Selatan dan Timur, satuan tugas Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta di Utara dan Barat serta satuan tugas khusus yang terdiri atas pasukan elit TNI AL seperti Kopaska dan taifib untuk menembus daerah dengan ketinggian dan deras. Secara umum, untuk penanganan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi TNI AL mengerahkan 648 personel, 62 sekoci karet dan 61 truk untuk membantu evakuasi, penyelematan warga dan distribusi logistik.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007