Ini adalah simbol, bersatunya keberagaman Indonesia. Kita ini lahir di tanah yang sama, minum dari air yang sama, oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak bersatu,"
Tanjung Pinang (ANTARA News) - Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) secara nasional di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu, selain diperangati dengan upacara juga diwarnai penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Penyatuan tanah dan air dilakukan oleh pemuda perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia di Bundaran Tiga Pulau Dompak. Lokasi dengan luas 958 hektar ini berada di sebelah selatan Kota Tanjung Pinang dimana puncak HSP ke-87 dilakukan.

"Ini adalah simbol, bersatunya keberagaman Indonesia. Kita ini lahir di tanah yang sama, minum dari air yang sama, oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak bersatu," kata Menpora Imam Nahrawi di sela kegiatan.

Prosesi penyatuan tanah dan air itu dimulai dari perwakilan pemuda dari Aceh. Ada dua pemuda yang membawa toples yang berisi tanah dan air yang langsung dibawa dari provinsi Serambi Mekkah itu. Kedua langsung menuangkannya pada tempat yang telah disediakan. Sebelumnya mereka mengucapkan ikrar menggunakan bahasa daerah.

Setelah perwakilan pemuda dari Aceh, secara berurutan disusul oleh perwakilan pemuda lainnya mulai dari Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, NTT dan diakhiri oleh pemuda dari Papua.

"Penyatuan tanah dan air ini sekaligus meneguhkan komitmen kita untuk terus memelihara dan menjaga lingkungan tanah dan air kita sebagai komponen utama dari bumi pertiwi," kata menteri kelahiran Bangkalan Madura itu.

Peringatan HSP ke-87 mengambil tema "Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi Satu untuk Bumi" dengan harapan mampu menginspirasi gagasan keativitas pemuda melalui karya nyata dalam menjawab tantangan disegala bidang.

Dalam sambutannya, Menpora Imam Nahrawi mengajak pemuda untuk tinggal diam dan ikut berperan dalam menyelamatkan lingkungan. Apalagi, saat ini beberapa wilayah di Indonesia lagi dilanda bencana kabut asap.

"Dalam kesempatan kali ini, saya menggugah semangat kepeloporan pemuda untuk ambil bagian dalam penanggulangan musibah kabut asap dan juga gerakan menjaga keseimbangan iklim melalui pengelolaan sumber daya alam yang bertanggungjawab dan berkelanjutan," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Selain itu, pada puncak peringatan HSP ini, pemerintah dalam hal ini Kemenpora memberikan penghargaan sedikitnya 67 pemuda dan pramuka berprestasi dari berbagai bidang. Penghargaan ini berupa piagam dan piala hingga uang pembinaan yang cukup besar.

Penerima penghargaan ini adalah pemuda pelopor terpilih yang sebelumnya diseleksi oleh tim dari Kemenpora. Adapun bidang yang dinilai diantaranya pendidikan, sosial budaya pariwisata dan bela negara, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, pangan serta bidang teknologi tepat guna.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015