Tangerang (ANTARA News) - Manajemen Mal Alam Sutera Serpong, Kota Tangerang, Banten, mengklaim telah meningkatkan keamanan setelah teror bom pertama Juli silam.

Operasional Manager Mal Alam Sutera Wawan mengatakan setelah insiden Juli itu manajemen melakukan evaluasi dan mengikuti saran polisi, antara lain mengawasi dan menggelar pemeriksaan pada setiap pintu masuk.

Masalahnya, kata dia, ledakan bom yang terjadi kemarin, tidak menimpa area pusat belanja, melainkan kantin karyawan Mal Alam Sutera.

"Kalau untuk di dalam pusat belanja, kami akan periksa semua pengunjung agar kejadian pertama tak terulang. Tetapi, kini sasarannya di kantin yang berada di dekat lokasi parkir kendaraan," kata dia.

Upaya lain yang ditempuh adalah menambah petugas keamanan dari 105 orang menjadi 150 orang serta menambah CCTV dari 67 menjadi 100 titik.

Prosedur keamanan bagi semua pengunjung juga diperketat. "Semuanya akan diperiksa dan melewati petugas keamanan," kata Wawan.

Wawan mengaku tidak tahu bom yang meledak Rabu kemarin dan menyerahkan soal itu sepenuhnya kepada polisi.

"Semoga saja polisi bisa mengungkap dan menangkap pelakunya sehingga teror tak lagi terjadi," katanya.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berjanji untuk melakukan evaluasi agar bom kemarin itu tak terulang lagi di lokasi lain, selain meningkatkan sistem keamanan sesuai dengan saran polisi.

"Bila tidak patuh, kami akan tegas tidak memberikan izin bahkan hingga pencabutan dan penutupan. Demi keamanan, semuanya harus ikut standar yang disarankan kepolisian," tandas Arief.

Rabu (28/10) pukukl 12.05 WIB terjadi ledakan di toilet kantin karyawan Mal Alam Sutera Serpong sehingga melukai satu orang. Ledakan berasal dari bom rakitan berdaya ledak rendah.


Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015