Semuanya itu rakyat kita. Semuanya saja, tidak hanya kamu yang di Jakarta."
Sarolangun (ANTARA News) - Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden Republik Indonesia pertama kali dalam sejarah negeri ini yang mengunjungi Suku Anak Dalam di hutan pedalaman Provinsi Jambi.

"Ini Presiden pertama dalam sejarah yang datang ke Suku Anak Dalam," kata Bupati Sarolangun H. Cek Endra di Sarolangun, Jambi, Jumat.

Ia berharap, kedatangan Presiden Jokowi ke Suku Anak Dalam di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, dapat mengubah kehidupan penduduk asli hutan pedalaman jambi itu menjadi lebih sehat dan lebih baik.

Presiden Jokowi mengatakan, memberikan perhatian serius terhadap Suku Anak Dalam karena merupakan bagian dari rakyat Indonesia.

"Semuanya itu rakyat kita. Semuanya saja, tidak hanya kamu yang di Jakarta," katanya kepada wartawan.

Selama ini berbagai upaya aksi kemanusiaan telah dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat yang terkena dampak kabut asap.

Untuk mengetahui penanganan dampak kabut asap bagi Suku Anak Dalam, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana  Widodo bersama rombongan terbatas bertolak ke Kabupaten Sorolangun menggunakan helikopter TNI Angkatan Udara (AU).

"Saya mau ketemu langsung dengan Suku Anak Dalam, karena sudah beberapa kali saya baca mereka ada kesulitan-kesulitan, baik makanan maupun pemukiman," kata Presiden.

Suku Anak Dalam dikenal tinggalnya berpindah-pindah, sehingga Presiden pun sempat bertanya kepada mereka yang bermukim di tenda-tenda di kebun sawit, apakah mau tinggal di rumah dan tidak nomaden lagi.

Mereka, kata Presiden, menjawab mau, tapi dengan syarat rumahnya memiliki jarak yang agak jauh dan memiliki lahan.

"Sudah nanti disiapkan, Bu Menhut sudah nyiapkan, Pak Bupati, Pak Gubernur. Nanti yang mengenai rumahnya diurus Mensos," kata Presiden.

Setelah melihat kondisi 15 rumah Suku Anak Dalam yang dulu dibangun pemerintah, Presiden mengatakan bahwa pemerintah saat ini harus memberikan perhatian karena lingkungan yang telah lama mereka tinggali telah berubah menjadi lahan sawit.

"Ini yang perlu dikelola lagi sehingga mereka mempunyai rumah tetap, tidak nomaden, lalu sumber pendapatan mereka harus dipikirkan, pendidikan juga harus ada yang mengajar anak-anak Suku Anak Dalam," kata Presiden.

Presiden juga mengatakan masih banyak yang kurang dari rumah tersebut, misalnya tidak ada sumur.

"Tapi, sebentar lagi sudah akan kita buat sumurnya, terus listrik. Dulu listrik sudah ada, tapi tidak bisa bayar, jadi diputus PLN," demikian Presiden Jokowi.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015