Islamabad, Pakistan (ANTARA News) - Sebanyak 15 orang tewas dan 75 orang lagi cedera pada Rabu malam (4/11), setelah satu gedung berlantai lima ambruk di Lahore, Pakistan Timur, kata beberapa pejabat dan media lokal.

Pejabat Koordinator Distrik Lahore Muhammad Usman mengatakan lebih dari 30 orang masih tertimbun di bawah reruntuhan dan tim pertolongan berusaha untuk mengeluarkan mereka.

Kecelakaan itu terjadi ketika pekerja sedang sibuk melakukan pekerjaan pembangunan di lantai empat bangunan tersebut di Sundar Industrial State, Lahore --Ibu Kota Provinsi Punjab di bagian timur negeri itu.

Media setempat, dengan mengutip keterangan beberapa pejabat pertolongan, menyatakan mereka dapat mendengar suara teriakan dan minta bantuan dari orang yang terperangkap di bawah reruntuhan.

Keadaan darurat telah diumumkan untuk semua rumah sakit umum di kota tersebut.

Semua orang yang cedera telah dibawa ke rumah sakit tempat kebanyakan dari mereka dinyatakan menderita patah tulang lengan dan kaki, demikian laporan Xinhua.

Menurut laporan media lokal, pada saat kecelakaan terjadi, sebanyak 150 orang sedang bekerja di pabrik itu --yang memproduksi tas polietilena.

Pejabat setempat mengatakan jumlah sesungguhnya korban jiwa akan dipastikan segera setelah operasi pertolongan diselesaikan.

Penyebab kecelakaan itu belum diketahui, tapi seorang pekerja pabrik yang cedera mengatakan pemilik pabrik tidak diperkenankan oleh para pejabat untuk membangun lantai empat namun meski ada peringatan, ia memulai pekerjaan pembangunan pada Rabu pagi.

Pemilik pabrik tersebut dilaporkan juga termasuk di antara orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Presiden Pakistan Mamnoon Hussain dan Perdana Menteri Nawaz Sharif menyampaikan rasa sedihnya atas jatuhnya korban jiwa dalam kecelakaan itu dan telah menginstruksikan para pejabat agar melakukan upaya pertolongan.

Beberapa tim Angkatan Darat Pakistan dan tim pencarian dan pertolongan kota sudah sampai di lokasi kecelakaan dan mulai memindahkan reruntuhan untuk mengeluarkan orang yang terjebak.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015