Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (Bakornas PB) menyatakan sebanyak 66 orang meninggal akibat bencana banjir yang terjadi di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Selain itu, 765.589 jiwa atau atau 212.000 kepala keluarga (KK) menjadi pengungsi akibat musibah bencana alam tersebut, kata Deputi Bidang Pemulihan Bakornas PB, Tabrani, di Jakarta, Kamis malam. Ia mengemukakan, ke-66 orang meninggal akibat bencana banjir tersebut, yakni 37 orang di DKI Jakarta, 16 orang di Jabar dan 13 orang di Banten. "Untuk pengungsi sendiri 62.648 KK atau 219.404 jiwa di DKI Jakarta, 106.043 KK atau 410.630 jiwa di Jabar, dan 43.309 KK atau 135.555 jiwa di Banten," katanya. Untuk wilayah Jabar sendiri, kata dia, banjir melanda di enam kabupaten dan tiga kota, serta 98 kecamatan dan 375 desa. Untuk ke-16 orang korban meninggal dunia tersebut, berasal tujuh orang di Kabupaten Bogor, 2 orang di Kabupaten Subang, 1 orang di Kabupaten Cirebon, 2 orang di Kabupaten Bekasi dan 4 orang di Kota Bekasi. "Wilayah Banten sendiri terjadi di 40 kecamatan, 135 desa dan 173 lokasi," katanya. Secara rinci di Banten tersebut, bencana banjir terjadi Kabupaten Tangerang melanda 18 kecamatan, 47 desa dan 58 lokasi, Serang 7 kecamatan, 32 desa dan 40 lokasi, dan Kabupaten Lebak 2 kecamatan, 10 desa dan 15 lokasi. Selanjutnya, Kota Tangerang 13 kecamatan, 46 desa, dan 60 lokasi, ser Sedangkan ke-13 orang korban meninggal dunia, yakni, 7 orang di Kabupaten Tangerang, 1 Serang, dan 5 Kabupaten Tangerang. "Data yang dikeluarkan ini, merupakan, data satu pintu mengenai jumlah korban dari Bakornas yang diperoleh melalui Satkorlak PB di tiga provinsi. Diharapkan melalui satu pintu itu, tidak ada lagi perbedaan jumlah korban dan pengungsi," katanya. Penyampaian jumlah korban dan pengungsi bencana banjir di tiga provinsi itu, dalam acara jumpa pers yang dihadiri oleh Sekretaris Satkorlak PB Banten, Hikmatullah, anggota Satkorlak Jabar, Mumuh Munaim dan Kabid Informasi Meteorologi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007