Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menyatakan pembangunan Waduk Ciawi di Kawasan Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor bisa menjadi salah satu solusi mengatasi masalah banjir di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Potensi banjir masih ada karena salah satu rencana besar merendam banjir langganan Jakarta dan Jabar juga masih dalam proses yakni pembangunan Waduk Ciawi," kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Senin.

Ia mengataan waduk ini nantinya terdiri dari dua buah bendung, yakni masing-masing luas 89,42 hektare dan 49,82 hektare.

Dua bendung ini akan menggenangi lima desa di Kecamatan Megamendung dan satu desa di Kecamatan Cisarua yakni Desa Sukamahi, Sukakarya, Gadog, Cipayung Datar di Kecamatan Megamendung, dan Desa Kopo di Kecamatan Cisarua.

Menurut dia, data Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane menyebutkan, pembebasan lahan akan selesai pada akhir 2015 sedangkan proyek pembangunan waduk direncanakan akan rampung pada tahun 2016 mendatang.

"Dalam pembangunan waduk ini, kelihatannya ada kendala benturan tata ruang karena tidak boleh terjadi perubahan secara parsial. Kami mengusulkan pemerintah pusat membuat terobosan, seperti mengeluarkan Perpres Bendungan Ciawi atau mengizinkan Pemkab Bogor merubah rencana detil tata ruangnya," katanya.

Pihaknya mengimbau seluruh warga Jawa Barat dan Jakarta waspada potensi banjir pada akhir tahun ini serta awal tahun 2016, mengingat potensi curah hujan kemungkinan akan tinggi pada periode tersebut.

"Sementara kondisi lingkungan pemicu banjir langganan dinilai masih belum membaik. Pendekatan struktural yang kita lakukan di Citarum misalnya, itu belum sepenuhnya optimal. Sehingga kami imbau warga untuk waspada," kata Ahmad Heryawan.

Ia menuturkan Sungai Citarum selama ini sudah dikeruk besar-besaran dengan dana dari pemerintah tahun 2011 dan banjir relatif kecil tahun 2012 dan 2013 tapi tahun lalu muncul lagi.

Menurut dia, situasi sejenis terjadi pada aliran sungai lain pemicu banjir tahunan, seperti Ciliwung dan Cisadane. Pendekatan struktural di sungai tersebut belum sebanding dengan pendekatan kultural terutama memperbaiki lingkungan hulu sungai dan mengubah gaya hidup masyarakat.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015