Kadin dalam satu wadah solid dan kuat, harus satu, jangan lagi ada dualisme. Kadin yang bersatu adalah Kadin kita semua,"
Jakarta (ANTARA News) - Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rachmat Gobel memprioritaskan kemitraan dengan pemerintah dan membuat organisasi pengusaha itu solid.

"Kadin dalam satu wadah solid dan kuat, harus satu, jangan lagi ada dualisme. Kadin yang bersatu adalah Kadin kita semua," kata mantan Menteri Perdagangan itu di Jakarta, Kamis, terkait pencalonan dirinya memimpin Kadin.

Kadin Indonesia akan menyelenggarakan Munas VII di Bandung pada 22-24 November 2015 bertema "Memperkuat Daya Saing Ekonomi Nasional dan Daerah melalui Pembangunan Industri yang Kuat, inovatif, dan Berkelanjutan".

Agenda utama Munas VII membuat rumusan program kerja strategis dan sekaligus memilih ketua umum Kadin periode lima tahun mendatang, menggantikan masa bhakti kepemimpinan Suryo Bambang Sulistio di Kadin pada 2010-2015 ini.

Sejauh ini terdapat tiga calon pemimpin Kadin yakni Rachmat Gobel, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Roeslani, dan Ketua Komite Tetap Hubungan Kerja Sama Lembaga Luar Negeri Kadin Maxi Gunawan.

Rachmat Gobel mengaku terpanggil mempersatukan kembali seluruh kekuatan pengusaha melalui keberadaan Kadin sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun1987 tentang Kamar Dagang dan Industri.

Pemimpin Panasonic Gobel itu akan berupaya menemukan persamaan di antara perbedaan kepentingan di lingkungan para pengusaha nasional, sebagai prasyarat tumbuhnya daya saing bangsa Indonesia.

Ia optimistis Kadin yang kuat dan bersatu dapat menghasilkan hal-hal lebih positif untuk bangsa.

Oleh karena itu, katanya, Kadin harus menyatukan segala potensi dan kekuatan pengusaha nasional tanpa mengabaikan jalinan kerja sama dengan pemerintah.

RG, panggilan akrab Rachmat Gobel, mengatakan motivasi pencalonannya diikuti komitmen untuk membangun kemajuan dan kebesaran Kadin.

"Saya akan menjadikan Kadin disegani, atas dasar modal persatuan organisasi dan kemitraan dengan pemerintah," tuturnya.

Ia menawarkan pokok gagasan melalui kata kunci inovasi, kewirausahaan, dan pertumbuhan ekonomi sebagai tiga pilar Kadin dalam memperkokoh mandat kebangkitan dan kemandirian bangsa Indonesia menuju negara industri pada 2025.

Menurut dia, para pengusaha membutuhkan Kadin yang kuat guna menghadapi tantangan berat akibat situasi melemahnya ketahanan ekonomi nasional dan yang kini terjadi di banyak negara.

"Memperjuangkan kepentingan bersama dalam satu wadah Kadin merupakan cita cita saya. Saya yakin itu keinginan semua," imbuhnya.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015