Roma (ANTARA News) - Pesepakbola Italia, Leonardo Bonucci, dan pelatih timnas Antonio Conte mencemaskan penyelenggaraan Piala Eropa 2016 di Prancis setelah serangan teror yang menewaskan setidaknya 120 orang di Paris pada Jumat malam.

Serangan itu terjadi selama pertandingan persahabatan tim sepak bola Prancis dan Jerman yang berlangsung di Stade de France, yang berada tak jauh dari gedung pertunjukan Bataclan yang diserang kelompok bersenjata.

Stadion utama Stade de France yang akan menjadi tempat penyelenggaraan Piala Eropa 2016.

"Ini mengerikan, terutama mengingat malam ini kami berada di Brussels (Belgia) untuk memperingati tragedi lain," kata bek timnas Italia, Leandro Bonucci usai laga persahabatan memperingati 30 tahun bencana Heysel.

Seperti dilansir Football Italia, dalam pertandingan persahabatan melawan Belgia itu, Italia kalah 3-1.

"Pada akhirnya, orang tidak bersalah justru menjadi korban yang harus membayar semua ini untuk orang-orang yang hanya ingin mencari korban," kata Bonucci.

"Ini membuat kami berpikir dan melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Terpikirkan juga risiko menjelang Piala Eropa. Mereka yang berwenang harus ambil tindakan yang diperlukan," katanya.

Tim Italia mendapat informasi tentang kejadian di Paris setelah pertandingan dengan Belgia berakhir dan pelatih Italia, Antonio Conte, tampat terguncang saat menyampaikan keterangan pers.

"Tidak ada gunanya mengabaikan ini. Jujur, ada beberapa ketakutan, karena situasi ini sangat menakutkan," tutur Conte.

Penerjemah:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015