Blora (ANTARA News) - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBB) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sejak awal Januari 2007 hingga kini tercatat 212 orang, dan 12 diantaranya meninggal dunia sehingga dapat dikategorikan sebagai Kondisi Luar Biasa (KLB), kata Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinkes Blora, dr. Henny Indriyanti M.Kes. "Penyakit tersebut dapat dikategorikan KLB, maka upaya mengatasi dengan cara pengasapan dan pembersihan lingkungan dengan memberantas sarang nyamuk di Blora terus ditingkatkan," ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora itu, Senin. Ia mengatakan, ada beberapa kriteria penyakit ini dapat merebak di suatu daerah, termasuk kategori KLB, antara lain adanya peningkatan jumlah penderita dan banyaknya warga yang meninggal akibat terserang penyakit DBD. Menurut dia, jika dibandingkan jumlah penderita pada waktu yang sama pada 2006, maka penderita tahun ini cukup tinggi, dan kondisinya memprihatinkan, sehingga masyarakat di Blora harus lebih mewaspadai, serta melakukan peningkatan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Tahun 2005 jumlah penderita DB sebanyak 150 orang, dan empat orang diantaranya meninggal, sedangkan tahun 2006 diketahui ada lima orang meninggal dari total penderita 101 orang yang terkena serangan DBD. Dari hasil temuan Dinkes Kabupaten Blora diketahui bahwa sebagian penderita digigit nyamuk aedes aegypti saat berada di sekolah, sehingga sejumlah sekolah di Blora kini meningkatkan aktivitasnya memberantas sarang nyamuk dengan cara membersihkan air pada bak mandi, dan membakar obat nyamuk bakar maupun obat nyamuk elektrik di ruang kelas saat siswa sedang belajar. "Kegiatan ini cukup positif, dan bisa dicontoh pada sekolah-sekolah lain untuk memberantas sarang nyamuk," demikian Henny Indriyanti. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007