Mataram (ANTARA News) - Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyampaikan permaklumannya kepada masyarakat bahwa untuk sementara waktu Stasiun Pro 3 tidak dapat "mengudara".

"Jadi untuk sementara, Siaran Pro 3 LPP RRI Mataram tidak dapat beroperasi sampai menunggu tim teknis dari pusat memperbaikinya," kata Kepala LPP RRI Mataram Jodi Purgito menyampaikan permakluman atas insiden ambruknya tower pemancar Pro 3, Rabu.

Tower yang berusian 52 tahun dengan tingginya mencapai 40 meter untuk pemancar Pro 3 RRI Mataram ini, ambruk setelah diterjang hujan angin yang melanda Kota Mataram dan sekitarnya.

Akibatnya, besi tua yang sudah terlihat tidak layak digunakan itu menindih beberapa kabel listrik dan atap bangunan rumah dinas yang berada di komplek perumahan LPP RRI Mataram itu.

"Jadi kejadiannya pada Rabu siang, sewaktu hujan besar yang disertai angin kencang. Tower ambruk dan menindih atap rumah dinas. Untungnya tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Menindaklanjuti musibah ini, Jodi telah menyampaikan kabarnya melalui telefon dan "email" langsung ke Direktur Teknologi dan Media baru (TMB) maupun Direktur SDM dan Umum yang berada di pusat.

Dalam kabarnya, Jodi melaporkan terkait situasi pascainsiden ambruknya besi tua yang terpasang di tengah komplek perumahan dinas LPP RRI Mataram itu.

"Sudah kami laporkan situasinya, dan meminta langsung Direktur TMB pusat untuk segera mengirim tim teknis memperbaiki pemancar ini," ucap pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala LPP RRI di Palu.

Diketahui, tower yang berusia 52 tahun ini sudah beberapa kali dipindahkan. Awalnya, besi tua ini berdiri di wilayah Kuripan, Kabupaten Lombok Barat pada tahun 1963.

Kemudian, dibongkar dan dimanfaatkan kembali untuk membantu penyiaran di wilayah Selong, Kabupaten Lombok Timur. Terakhir, pada tahun 2014 tower ini dipindahkan ke Mataram untuk membantu penyiaran Pro 3.

Terkait hal itu, Kepala Seksi TMB LPP RRI Mataram Lalu Agus Suherjan membenarkan bahwa pihaknya yang bertugas dan bertanggungjawab dalam pengelolaan tower pemancar.

Dalam kesempatan itu, ia membenarkan bahwa tower setinggi 40 meter ini dipindahkan dari Selong, Kabupaten Lombok Timur ke Mataram pada tahun 2014 lalu. "Tower ini memang usianya sudah tua dan tahun 2014 lalu dibongkar dan dipindahkan ke Mataram," ucapnya.

Dalam proses pembongkaran dan pemindahannya, Agus mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga dari sebuah perusahaan asal Mataram.

Bahkan, dalam prosesnya Agus menuturkan bahwa tower ini dipasang sudah melalui pengkajian terlebih dahulu. "Pemasangannya sudah melalui kajian tim, tidak ada yang bermasalah sebelumnya," ujar Agus.

Melainkan, ia menyimpulkan bahwa ambruknya salah satu tower pemancar LPP RRI Mataram ini murni akibat hujan angin yang melanda Kota Mataram dan sekitarnya.

"Ini karena hujan angin tadi (Rabu (18/11) siang), banyak juga pohon yang ikut tumbang," katanya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015