Juri sekarang sangat jeli melihat esensi, secara pribadi saya senang karena ini membuktikan kekuatan kita
Tangerang Selatan, Banten (ANTARA News) - Ketua Bidang Media dan Publikasi Festival Film Indonesia (FFI) 2015 Lukman Sardi menyatakan lima nominasi film terbaik pada FFI tahun ini berbeda dari dari nominasi film terbaik pada tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini film-film FFI berbeda karena lima film yang masuk nominasi sangat Indonesia, dan bukanlah film-film yang berbudget tinggi, kecuali Tjokroaminoto, itu membuktikan kalau juri FFI kali ini lebih jeli melihat esensi film," kata Lukman Sardi.

Dia mencontohkan film "A Copy of Mind" (2015) arahan Joko Anwar yang dinilainya sangat Indonesia karena mengangkat kisah kaum marjinal dan isu-isu yang akrab dengan kehidupan orang Indonesia seperti korupsi dan pembajakan karya DVD film.

"Toba Dreams" (2015) karya sutradara Beni Setiawan disebut juga sangat mewakili Indonesia karena mengangkat nilai-nilai dan tradisi suku Batak di Indonesia.

"'Mencari Hilal' karya Ismail Basbeth sangat Indonesia juga karena kita negara muslim terbesar dan mencari hilal di situ artinya mencari jati diri," kata Lukman.

Sementara "Siti" (2015) karya sutradara Eddie Cahyono dinilai Lukman sangat menggambarkan kehidupan orang Indonesia dengan segala konfliknya.

"Meski 'Siti' disampaikan dengan bahasa lokal tapi konfliknya sangat Indonesia. Di mana orang di strata bawah harus berjuang menghidupi keluarga," sambung Lukman.

Sedangkan mengenai "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" (2015) yang disutradarai Garin Nugroho, Lukman menyebutnya sangat menggambarkan perjuangan kemerdekaan Indonesia di mana tokoh-tokoh bangsa banyak yang lahir dari Tjokroaminoto.

"Juri sekarang sangat jeli melihat esensi, secara pribadi saya senang karena ini membuktikan kekuatan kita, ya walaupun ini industri yang baru berkembang di antara masyarakat yang beragam tapi ini bisa jadi tolok ukur sinema di masa depan," tutup Lukman.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015