Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut (AL) meminta dukungan Amerika Serikat (AS) untuk melengkapi sistem pantau keamanan atau radar maritim di Selat Malaka, guna mengoptimalkan pengamanan di selat terpadat di dunia itu, kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Slamet Soebijanto. "Kita minta AS untuk membantu melengkapi sistem pemantauan atau radar di Selat Malaka, dan itu tengah dilakukan," ujarnya, usai melantik pengurus Badan Kontak Purnawirawan Angkatan Laut di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, sistem pemantuan itu akan difokuskan di dua titik di wilayah RI di sepanjang Selat Malaka, salah satunya Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam). "Kini sedang dikerjakan, ke depan juga akan dilanjutkan di titik lain," katanya. Indonesia kini tengah menyelesaikan empat dari sembilan radar udara yang akan diletakkan di beberapa titik di wilayah RI di Selat Malaka, ujarnya menambahkan. Pernyataan Kasal itu agaknya berkaitan dengan pendapat Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Peter Pace, dalam kunjungannya ke Indonesia Selasa (13/2), yang mengemukakan bahwa negaranya sangat menghargai dan menghormati upaya tiga negara pantai, yakni Malaysia, Singapura dan Indonesia (Malsindo) dalam mengamankan Selat Malaka. "Apa yang dilakukan tiga negara pantai dalam patroli terkoordinasi Malsindo di Selat Malaka adalah hal yang perlu kita dukung dan hargai, mengingat selat itu merupakan salah satu jalur pelayaran yang sangat penting," katanya. AS, menurut dia, yakin dengan apa yang tengah dan akan dilakukan tiga negara itu untuk mengamankan Selat Malaka. "Sebagai negara berdaulat, upaya masing-masing negara untuk mengamankan Selat Malaka melalui patroli bersama sudah sangat baik," katanya. Untuk itu, ia menyatakan, AS akan memberikan dukungan teknis guna membantu tiga negara tersebut mengamankan Selat Malaka, salah satunya memberikan dukungan radar maritim. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007