Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan umat Islam dan bangsa Indonesia kehilangan seorang tokoh penting mendiang Slamet Effendy Yusuf.

"Kami semua berduka atas kepergian ke rahmatullah, saudara dan sahabat kami, KH Slamet Effendy Yusuf. Kepergian almarhum adalah kehilangan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," kata Din di Jakarta, Kamis.

Menurut Din, Slamet telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk dakwah dan politik kebangsaan.

Pemikiran Slamet, kata dia, sesungguhnya sedang dibutuhkan untuk pengembangan kiprah kebangsaan MUI, menilik Slamet juga adalah salah satu fungsionaris MUI.

"Kami berdoa semoga Allah SWT melimpahkan atas almarhum maghfirah, rahmah dan jannah-Nya," kata Din yang tidak dapat bertakziah karena saat ini masih ikut dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP-21) di Paris, Prancis.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf meninggal dunia Rabu malam lalu sekitar pukul 23.00 WIB di Bandung, Jawa Barat, dalam usia 67 tahun.

Slamet pernah menjadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor dan Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) serta pernah lama berkecimpung di dunia politik sebagai kader dan pengurus Partai Golkar.

Dia pernah menjabat Ketua MPR-RI periode 1988-1993 dan anggota DPR-RI periode 1992-2009 dari Partai Golkar.

Slamet juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar dan sempat pula menjabat Ketua PBNU periode 2010-2015, Ketua MUI pada periode 2009-2014 dan Waketum MUI 2015-2020.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015