Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) MS Hidayat mengatakan pengusaha Indonesia mengalami kerugian sekitar delapan trilyun rupiah akibat bencana banjir di wilayah DKI Jakarta . "Secara total kerugian para pengusaha sekitar delapan trilyun rupiah," kata Ketua Umum Kadin MS HIdayat seusai rapat penanggulangan banjir di kantor Wapres Jakarta, Kamis petang. Kerugian tersebut diakibatkan rusaknya jalur distribusi serta infrastruktur penunjang lainnya yang berpengaruh terhadap nilai ekspor nasional saat ini sebesar 56 milyar dolar AS karena dari jumlah itu 40 persen di antaranya dikirim melalui Jakarta. Namun ketika ditanyakan berapa kerugian yang dialami para pengusaha kecil dan menengah (UKM) ia mengaku tidak mengetahui secara persis namun Kadin telah meminta kepada pemerintah agar memberi insentif untuk mereka. "Kami usulkan kepada pemerintah agar memberi insentif kepada UKM ini, karena mereka tidak mengunakan jaminan jadi yang terjadi total lost," katanya. Insentif yang diusulkan Kadin antara lain berupa penundaan pembayaran kredit dan pemberian kredit tanpa bunga yang mendapat tanggapan positif pemerintah, tambahnya. Sementara itu beberapa kesepakatan penanggulangan banjir di DKI Jakarta telah dicapai antara para pengusaha dan pemerintah. Antara lain untuk para pengusaha disepakati pembangunan harus dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang. "Selain itu pengusaha akan membangun situ-situ baru dan folder-folder penampungan air beserta pompa-pompanya. Berapa jumlah yang akan dibangun nanti akan ditetapkan kemudian," jelasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007