Jakarta (ANTARA News) - Saat melancong ke suatu destinasi wisata, travel blogger Marischka Prudence menyarankan kita tak perlu menjaga jarak dengan masyarakat setempat.

"Kalau travelling, jangan menjaga jarak dengan masyarakat sekitar. Mereka itu ramah-ramah. Ajak saja mengobrol," ujar dia kepada ANTARA News beberapa waktu lalu di Jakarta.

Pru, demikian biasa ia disapa, berkisah, saat berkunjung ke Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum lama ini, sekedar mengobrol saja dengan masyarakat berbuah tawaran makan secara gratis. Hal ini, kata dia, tentu saja menguntungkan bagi mereka yang melancong namun tetap ingin hemat.

"Setelah mengobrol, taunya dikasih makan sama masyarakat sekitar. Jadi gratis deh (makan), lumayan," tutur Pru.

Dia mengatakan, bagi mereka yang berencana mengunjungi kawasan Indonesia Timur, terutama destinasi wisata yang belum banyak dikunjungi orang, sebaiknya rencanakan perjalanan matang-matang. Mulai dari pemesanan tiket pesawat, uang tunai dan hingga partner melancong.

"Ke Lembata misalnya, perlu bawa uang cash sekitar Rp 3 juta untuk lima hari di sana. Tetapi kalau mau aman Rp 4 juta, lah. Lalu, tiket pesawat ke bagian Timur suka mahal ya. Idealnya pesan sebulan, atau setengah bulan sebelum keberangkatan. Jangan terlalu dekat dengan hari H juga, bisa mahal," kata dia.

Selain itu, lanjut Pru, sebaiknya jangan sendirian, untuk menghemat biaya selama wisata. "Usahakan ramai-ramai. Kalau sendirian pasti membutuhkan biaya lebih besar. Ke Lembata misalnya, kalau sendirian biaya di sana bisa sampai Rp10 juta-an. Karena cost terbesar itu sewa kapal," ujar Pru.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015