Saya minta tolong beli barang yang memang dibutuhkan"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menekankan tiga aspek utama sebagai evaluasi kinerja kementerian yang dipimpinnya dalam satu tahun terakhir.

Jonan saat membuka rapat kerja Kemenhub di Jakarta Senin menyebutkan tiga aspek tersebut di antaranya penyerapan anggaran, peningkatan kapasitas, dan pembuatan regulasi.

Dia mengatakan dalam penyerapan anggaran seluruh jajaran Kemenhub harus berpegang pada prinsip penyerapan secara cepat dengan kualitas tepat ssuai dengan kebutuhan dan memperhatikan kewajaran harga.

"Salah satu tantangan adalah penyerapan anggaran, makanya sekarang dibuat e-catalogue, tidak usah tender," katanya.

Jonan juga menekankan agar pengalokasian anggaran harus disesuaikan dengan kebutuhan, aspek yang jelas dan spesifik.

"Jangan misalnya belinya skuter, yang ditenderkan itu motor bebek. Saya minta tolong beli barang yang memang dibutuhkan," katanya.

Kedua, dalam peningkatan kapasitas, Jonan mengatakan rotasi pegawai dan pejabat Kemenhub harus dilakukan secara berkala agar meningkatkan kualitas kinerja di mana dibutuhkan praktik atau terjun ke lapangan.

"Tidak ada KPA (kuasa pemegang anggaran) dan PPK (pejabat pembuat komitmen) yang seumur hidup, setelah satu atau dua tahn harus bergantian. Kualitas itu harus (dibutktikan dengan) praktik," katanya.

Jonan juga mengakui bahwa direktorat di bawahnya belum bekerja maksimal, seperti di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, terutama terkait keselamatan penerbangan.

Ketiga, pembuatan regulasi, yakni Kemenhub terkadang menghadapi kesulitan dalam menjalankan tugasnya karena belum didukung dengan peraturan.

Untuk itu, Jonan memerintahkan untuk segera memenuhi kekurangan tersebut.

"Di perhubungan udara, relationship yang sehat dengan operator kadang-kadang membingungkan kita," katanya.

Dia mencontohkan, kasus kecelakaan AirAsia QZ8501 seharusnya yang dikenai sanksi bukan hanya operator, tetapi juga inspektur (regulator) karena kecelakaan tersebut, berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) karena maslaah teknis.

"Kalau tentang maintenance (perawatan), yang terkena itu dua, satu maskapai dan satu inspektur," katanya.

Selain itu, dia juga menyebutkan Rancangan Anggaran dan Pendapatan belanjan (RAPBN) 2016 yang dialokasikan untuk Kemenhub, yakni Rp48 triliun di mana 25 persennya dianggarkan untuk aspek keselamatan dan keamanan transportasi.

Sementara itu, lanjut Jonan, untuk peningkatan kaspasitas sebesar 50 persen, peningkatan layanan Rp4 triliun dan administrasi regulasi (belanja pegawai) dan sabebainya Rp8 triliun.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015