Jakarta (ANTARA News) - Produser film dari rumah produksi Lifelike Pictures, Sheila Timothy, dianugerahi Motion Picture Association Award pada perhelatan CineAsia di Hong Kong, Kamis (10/12).

Penghargaan sebagai MPA Asia Pacific Copyright Educator (ACE) yang merupakan kerja sama antara CineAsia dan Motion Picture Association (MPA) ini diberikan kepada Sheila berkat kontribusinya dalam memperjuangkan Kekayaan Intelektual dalam industri perfilman nasional.

"Sheila berhasil mengajak pihak pemerintah dan para stakeholder perfilman Indonesia untuk berkomitmen membangun potensi industri kreatif bangsa, dan alangkah besarnya potensi itu." ujar President dan Managing Director MPA Asia-Pasifik Mike Ellis.

Pada bulan Mei lalu, Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) mengadakan seminar mengenai Kekayaan Intelektual. Seminar tersebut berhasil membuka mata para stakeholder perfilman Indonesia, mulai dari pemerintah sampai para praktisi film dan mendorong Presiden RI Joko Widodo untuk juga menyuarakan pentingnya melindungi Hak Cipta dalam industri kreatif Indonesia.

Sheila sebagai Ketua Umum APROFI, bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Hukum dan HAM berhasil menutup 22 situs yang menayangkan film nasional secara ilegal.
Pemblokiran itu membuat tiga situs dengan tingkat kunjungan paling tinggi mengalami penurunan peringkat hingga 3.000 persen dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan situs-situs legal yang selama ini tersendat karena maraknya situs ilegal.

"Ini merupakan usaha yang kolaboratif antara APROFI dan MPA,” ujar Kakak dari artis Marsha Timothy itu ketika menerima penghargaan MPA Asia Pacific Copyright Educator.

“Saya harap sinema Indonesia dapat terus berkembang karena kami memiliki potensi yang sungguh besar. Namun potensi ini perlu didukung oleh undang-undang Hak Cipta yang kuat agar kreatifitas dan inovasi dapat berkembang dengan sehat," tambahnya.

Selain upayanya untuk memperjuangkan Hak Cipta, ibu dari empat anak itu juga memberikan edukasi mengenai Kekayaan Intelektual dan aktif dalam berbagai kegiatan perfilman, di antaranya menjadi juri dan mengisi panel dalam Singapore International Film Festival pekan lalu.

Sheila, kelahiran Jakarta, 29 November 1971, mendirikan LifeLike Pictures bersama dengan suaminya Luki Wanandi. Pada awal tahun 2008, ia memproduseri film pertamanya "Pintu Terlarang" yang ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar.

Ia memproduseri film keduanya di tahun 2012, Modus Anomali, film yang juga ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar.  Pemutaran pertamanya dilangsungkan di South by Southwest Film Festival (SXSW) pada Maret 2012, lalu bulan selanjutnya disusul di Indonesia. Sukses di pasar asing dan lokal, Modus Anomali juga diputar di Jerman, Prancis, Benelux, Turki dan Inggris.

Sheila memproduseri film ketiganya Tabula Rasa pada 2014 yang disutradarai oleh Adriyanto Dewo.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015