Jakarta (ANTARA News) - Ribuan umat Islam dan Habaib se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) mengikuti Tablik Akbar dan Gema Muharam 1428 H di Masjid Jami`Al Makmur, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu malam, guna mendoakan korban banjir di Jakarta dan sekitarnya. Ketua Panitia Takbir Akbart, Habib Salim Alatas kepada ANTARA News mengatakan, takbir dan Gemar Muharam yang diikuti sejumlah majelis taklim se-Jabodetabek itu dimaksudkan untuk berdoa bersama dan memohon ampun kepada Allah SWT agar para korban banjir termasuk bencana di Indonesia diberikan ketabahan dan keteguhan iman. "Umat Islam dan para Habib mendoakan agar tidak terjadi banjir susulan atau bencana bagi bangsa Indonesia, khususnya warga Jabodetabek," katanya sambil menambahkan acara itu dihadirkan 12 Habaib dari Handramut, Republik Yaman. Menurut pengasuh Majelis Taklim Mudzakarah Assalam Atthosiah itu, bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir bukan suatu Siksaan, tapi hanya ujian dari Allah SWT untuk meningkatkan keimanan dan rAsa bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan. "Adanya bencana banjir di Jabodetabek, membuktikan bahwa keimanan kepada Allah telah meningkat seperti banyak warga yang mampu memberikan sumbangan sembako dan obat-obatan kepada korban banjir serta saling gotong royong di antara sesama masyarakat dalam menolong korban banjir, seperti evakulasi dan pendirian posko bantuan," kata Salim Alatas. Dia mengajak, masyarakat dan umat Islam se-Jabodetabek untuk memberikan bantuan baik matateril mampun doa guna meringankan penderitaan para korban banjir. Pada kesempatan, para ulama dan Habaib mendoakan agar pemerintahan RI di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla mampu menghadapi cobaan atas bencana yang terjadi di tanah air dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ketika ditanya tentang pendapat Gus Dur adanya "Kiai Kampung dan Kiai Gedongan", Salim Alatas menegaskan, yang mendapat gelar "kiai" atau ulama dalam Islam yakni tidak ada pengkotakan asal kampung atau kota, tapi yang nama kiai adalah mereka yang bersedia mengajarkan ilmu agama Islam tanpa pamrih demi kemaslatan masyarakat. Acara Takbir Akbar itu juga dihadiri sejumlah pengurus dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKU) seperti KH Abdullah Faqih (Ketua Dewan Suro PKNU), Prof Dr Alwi Shihab (Sekretaris Dewan Syuro PKU), H Khoirul Anam (Ketua Umum DPP PKNU), H Idham Kalid (Sekjen DPP PKU) dan Ketua Fatwa MUI KH Ma`ruf Amin.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007