Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk menyusun dan menyiapkan langkah-langkah untuk meningkatkan perdagangan kedua negara yang ditargetkan mencapai 100 miliar dolar Amerika Serikat pada 2020.

"Kedua Kepala Negara telah menetapkan target perdagangan sebesar 100 miliar dolar AS pada tahun 2020, maka kedua negara perlu segera menetapkan langkah-langkah kerja sama yang konkret," kata Menteri Perdagangan, Thomas Lembong dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu.

Kesepakatan untuk segera menetapkan langkah-langkah kerja sama itu dicapai setelah Thomas melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Korea Selatan, Moon Jae-do, pada Kamis (10/12) lalu di Seoul, Korea Selatan.

Sementara untuk peningkatan perdagangan Indonesia-Korea Selatan telah disepakati sejak 2012 saat kunjungan Presiden Korea Selatan ke Indonesia.

Kedua negara sepakat untuk memulai kembali pembicaraan Kerja Sama Komprehensif Perdagangan Indonesia dan Korea Selatan atau Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) di bidang perdagangan barang, jasa, investasi.

Selain itu, kedua negara juga sepakat meningkatkan kapasitas di berbagai sektor seperti industri, pertanian, perikanan, dan sumber daya manusia.

"Masih ada beberapa isu utama yang perlu dibicarakan yang merupakan kunci penyelesaian perundingan kerja sama komprehensif agar memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak," kata Thomas.

Perundingan Kerja Sama Komprehensif Indonesia-Korea Selatan telah berlangsung dalam tujuh kali putaran. Indonesia dan Korea Selatan telah berhasil menyelesaikan sebagian besar cakupan perundingan yang diperkirakan dapat meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi kedua negara.

Korea Selatan merupakan negara mitra dagang terbesar urutan ketujuh sebagai negara tujuan ekspor Indonesia, dan menduduki urutan keenam sebagai negara pemasok. Sementara untuk investasi Korea Selatan di Indonesia juga terus mengalami peningkatan.

Pada periode 2010-2014, Korea Selatan menduduki peringkat keempat dengan nilai investasi mencapai 6,82 miliar dolar AS, dengan investasi terbesar tercatat pada tahun 2014 di sektor pertambangan, industri logam dasar, industri karet, dan industri kulit.

Thomas menyatakan ingin mengembalikan kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia, salah satunya melalui upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif dan atraktif.

"Pemerintah saat ini fokus pada upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif dan atraktif dengan mengadopsi kebijakan-kebijakan perdagangan dan investasi yang bersifat terbuka, praktis, dan rasional," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, juga sedang giat membangun berbagai infrastruktur sehingga Korea Selatan dapat memperluas investasinya.

Menurut Mendag, nantinya investasi akan mendorong peningkatan ekspor produk industri, pertanian, dan perikanan Indonesia ke pasar Korea Selatan dan pasar lainnya.

Beberapa perusahaan besar di bidang infrastruktur, energi, petrokimia dan industri baja asal Korea Selatan juga menunjukkan peningkatan investasi dan berkomitmen mendukung perundingan penyelesaian kerja sama komprehensif Indonesia-Korea.

Wakil Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Korea Selatan Moon Jae-do menegaskan bahwa Indonesia merupakan tujuan investasi penting bagi banyak perusahaan Korea Selatan.

"Indonesia merupakan tujuan investasi yang sangat penting bagi Korea Selatan. Karena itu, Korea Selatan siap mendukung program pembangunan ekonomi dan meningkatkan kegiatan di berbagai sektor riil," ujar Moon Jae-do.

Total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan pada 2014 tercatat sebesar 22,47 miliar dolar AS. Sementara pada periode Januari-September 2015 mencapai 12,52 miliar dolar AS atau menurun sebesar 25,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang sebesar 16,90 miliar dolar AS.

Untuk ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada 2014 mencapai nilai 5,72 miliar dolar AS, dimana nilai tersebut menurun 5,55 persen jika dibanding ekspor tahun 2013 yang tercatat sebesar 6,05 miliar dolar AS.

Sementara untuk ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada Januari-September 2015 tercatat senilai 4,23 miliar dolar AS yang juga mengalami penurunan sebesar 1,23 persen dibanding ekspor periode yang sama di tahun 2014 di mana tercatat sebesar 4,28 miliar dolar AS dalam periode yang sama.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015