Coachella, California (ANTARA News) - Polisi menangkap pria berusia 23 tahun yang diduga menyalakan api di sebuah masjid di bagian selatan California dalam serangan kebencian yang terjadi setelah penembakan massal yang menewaskan 14 orang oleh pasangan Muslim di San Bernardino.

Carl James Dial Jr ditangkap terkait dengan pembakaran di pintu masuk Islamic Society of the Coachella Valley pada Jumat (12/12) menurut Departemen Sheriff Riverside County.

Otoritas menyatakan kebakaran itu tidak menimbulkan korban luka, tapi menghanguskan bagian plesteran semen di bagian depan bangunan, membuat plester terkelupas dan serpihannya berserakan.

Pernyataan dari Departement Sheriff Riverside County yang memimpin penyelidikan pembakaran itu menyebutkan bahwa Dial (23) ditangkap di Palm Desert, satu komunitas dekat Coachella, dengan dugaan melakukan pembakaran, kejahatan kebencian dan perampokan.

Data daring penjara menunjukkan dia ditangkap pada Jumat malam dan ditahan di Indio Jail dengan jaminan 150.000 dolar AS.

Namun Departement Sheriff menolak memberikan rincian detilnya, termasuk apakah Dial termotivasi membakar masjid karena penembakan di San Bernardino.

Biro Investigasi Federal (FBI) ikut menyelidiki pembakaran di masjid itu sebagai kemungkinan pelanggaran hak sipil karena bias agama, kata juru bicara FBI Laura Eimiller.

Di halaman Facebooknya Dial membuat sejumlah referensi soal ISIS, seperti bahwa pada 31 Oktober dia menulis sedang melihat video eksekusi kelompok itu.

Dia juga melapisi foto profilnya dengan bendera Prancis seperti yang lain setelah serangkaian penembakan dan pengeboman yang menewaskan 13 orang di Paris bulan lalu.

Kebakaran yang diduga dilakukan Dial meningkatkan kekhawatiran akan reaksi anti-Islam setelah penembakan massal 2 Desember yang menewaskan 14 orang oleh warga Amerika Serikat Syed Rizwan Farook (28), dan istrinya yang lahir di Pakistan, Tashfeen Malik (29), saat pesta liburan di San Bernardino, sekitar 121 kilometer barat laut Coachella, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015