Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 2.761 warga Jakarta dari 612 kepala keluarga (KK), terpaksa mengungsi kembali setelah rumah mereka tergenang air akibat hujan yang turun pada Sabtu (17/2). Petugas Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satkorlak PBP) DKI Jakarta, Martinus, kepada ANTARA, di Jakarta, Minggu, mengatakan ke-2.761 warga tersebut berasal dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. "Warga yang semula telah kembali ke rumah dari pengungsian akibat banjir awal bulan ini, terpaksa mengungsi lagi karena adanya genangan air," katanya. Genangan air itu terjadi di sejumlah kawasan permukiman, seperti Pancoran, Kebayoran Baru, Jatinegara, dan Kramat Jati. "Ketinggian genangan air di wilayah itu berkisar antara 40 sampai 120 cm," katanya. Warga korban banjir mengungsi ke sejumlah tempat, seperti di Kantor Kelurahan Cilandak Barat, Kantor Kecamatan Pansoran, SDN Pancoran, SD Internasional, Kantor Kelurahan Pedogogan, Kantor Kelurahan Kampung Melayu, lapangan kawasan Kramat Jati dan Kantor Kelurahan Cawang, Jakarta Timur. Sementara itu, korban banjir di Kampung Melayu, sejak dua hari lalu sudah tidak menempati SD Santa Maria karena mereka ditampung di tempat penampungan terpadu di Lapangan Urip Sumohardjo. Meski demikian, sejumlah korban banjir itu ada yang masih bertahan di gedung milik PT Dirgantara Indonesia (DI) karena rumahnya rusak parah setelah terkena luapan Sungai Ciliwing tiga pekan lalu. (*)

Copyright © ANTARA 2007