Cirebon (ANTARA News) - Sedikitnya 107 orang dirawat karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indramayu, Jabar, dalam dua pekan terakhir dan tujuh diantaranya meninggal dunia, kata pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Minggu. Menurut Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Indramayu Dr. Hj. Setiawati, jumlah penderita meningkat dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 60 penderita, namun sampai saat ini kejadian itu belum dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa). Untuk menentukan sebagai KLB, menurut Setiawati, ada beberapa kriteria pertama, daerah itu yang semula tidak ada DBD menjadi ada dan kedua, jumlah penderitanya dua kali lipat atau lebih dibandingkan jumlah penderita pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya. Ia mencontohkan, dalam kurun waktu dua pekan terakhir ini jumlah penderita DBD 107 orang, sedangkan jumlah penderita DBD pada kurun waktu yang sama tahun sebelumnya mencapai 60 orang dan itu belum mencapai dua kali lipatnya tahun lalu. Berdasarkan Data Dinas Kesehatan, bulan Januari 2007 jumlah penderita DBD di Indramayu mencapai 283 orang dan 19 orang diantaranya meninggal dunia, namun pada dua pekan Februari 2007, jumlah penderita DBD tercatat sebanyak 107 orang yang meninggal dunia 7 orang. Pada dua pekan pertama Februari 2007, Kecamatan Gantar menduduki rangking teratas jumlah penderita DBD yang mencapai 14 orang, disusul Kecamatan Juntinyuat 11 orang, sementara kecamatan lainnya seperti Indramayu, Krangkeng, Karangampel, Kedokan Bunder, Juntinyuat, Sukagumiwang jumlah penderita DBD nya masing-masing 1 orang. Dr Hj Setiawati meminta masyarakat harus terus melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes Aigipty, sementara fogging (penyemprotan) hanya membunuh nyamuk dewasa, nyamuk masih akan berkembang jika jentik tetap hidup. Ia mengungkapkan, saat ini ada 10 orang petugas fogging yang melaksanakan fogging di daerah dengan kriteria tertentu seperti adanya penderita DBD dan di sekitarnya banyak jentik nyamuk. Sementara itu pasien penderita Demam Berdarah asal Indramayu yang dirawat di RSUD Gunung Jati Cirebon, Sabtu petang kemarin sekitar pukul 18.30 WIB meninggal dunia. Eriska Fitriani(5 tahun) warga Desa Kedokan Bunder Wetan, Blok Gopala, Kabupaten Indramayu itu sempat dirawat tiga hari di RSUD Gunung Jati Cirebon, namun karena saat masuk dalam keadaan Shock DBD akhirnya sulit diselamatkan. Kematian Eriska merupakan pasien DBD pertama di RSUD Gunung Jati yang meninggal sepanjang tahun 2007. Rustiningsih(30) ibu kandung korban saat ditemui ANTARA menuturkan, sebelumnya Kamis(15/2) lalu putrinya itu mengalami panas yang cukup tinggi selama tiga hari, setelah dibawa ke Puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD Gunung Jati untuk menjalani perawatan medis. Jika dilihat dari domisili maka jumlah warga Indramayu yang meninggal akibat DBD selama Februari 2007 bertambah menjadi delapan orang dan menjadi 27 orang meninggal akibat DBD sepanjang tahun 2007.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007