Tapaktuan, Aceh (ANTARA News) - Ribuan masyarakat di 11 desa di Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, mengalami krisis air bersih menyusul rusaknya pipa perusahaan daerah air minum (PDAM) akibat diterjang banjir bandang Jumat hingga Sabtu (11-12/12).

Salah seorang pengelola air bersih wilayah Kecamatan Meukek, Zamrisal, kepada wartawan di Tapaktuan Selasa mengatakan, pipa PDAM yang menyuplai air bersih dari sumber mata air Tuwi Munte, Desa Jambo Papeun, ini rusak, sehingga pasokan air ke rumah warga terhenti.

Sebelas desa yang mengalami krisis air bersih itu masing-masing adalah Desa Jambo Papeun, Bukit Mas, Alue Baroe, Air Dingin, Drienjalo, Kuta Boloh I, Kuta Buloh II, Arun Tunggai, Blang Bladeh, Kuta Baro dan Pasie Meukek.

Ia menerangkan, saat terjadi bencana alam di hari pertama Jumat (11/12), hantaman banjir bandang hanya merusak sebagian pipa di tebing sungai dan yang ditanam di pinggir badan jalan.

Kerusakan itu berhasil diperbaiki sehingga pasokan normal.

"Namun pascaterjadinya banjir susulan pada Sabtu (12/12), terjangan banjir merusak hampir seluruh jaringan pipa termasuk intake yang berlokasi di pinggir Sungai Desa Jambo Papeun, sehingga mengakibatkan pasokan air benar-benar putus total," ujarnya.

Meskipun demikian, pihaknya tetap terus berupaya memperbaiki fasilitas jaringan air yang rusak agar pasokan air bersih untuk 11 desa di Kecamatan Meukek bisa kembali normal.

"Kami tidak tinggal diam, walaupun dengan kondisi sedang dililit berbagai persoalan utang piutang yang belum dibayar oleh pihak BPBD Aceh Selatan melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik, namun kami tetap akan terus melakukan upaya perbaikan terhadap fasilitas yang rusak akibat dihantam banjir, sehingga masyarakat pelanggan kembali dapat menikmati pasokan air ke rumahnya secara lancar," katanya.

Pewarta: Anwar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015