Jerusalem (ANTARA News) - Menlu AS Condoleezza Rice mengatakan menyusul pembicaraan dengan pemimpin Palestina Minggu bahwa ia tidak melihat indikasi pemerintah persatuan baru Palestina akan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh pengakuan AS. "Saya tidak melihat apapun sampai sekarang ini untuk memberi kesan ini adalah pemerintah yang memenuhi prinsip Kuartet," Rice mengatakan pada wartawan setelah mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dan PM Israel, Ehud Olmert serta sebelum menjadi tuan rumah pertemuan tiga-arah dengan keduanya Senin. Namun ia menyatakan bawa Washinton akan menunggu untuk melihat susunan dan program pemerintah yang mengumpulkan kelompok Fatah pimpinan-Abbas yang didukung-AS dan gerakan Islam Hamas sebelum membuat keputusan akhir mengenai bagaimana AS akan menghadapi pemerintah membagi-kekuasaan itu. Prinsip, yang diletakkan satu tahun lalu oleh penengah Kuartet Timur Tengah -- Uni Eropa, Rusia, PBB dan AS -- minta pemerintah Palestina untuk mengakui hak Israel untuk hidup, meninggalkan kekerasan dan menerima perjanjian damai pada masa lalu yang ditandatangani dengan negara Yahudi itu oleh Organisasi Pembebasan Palestina yang dipimpin-Fatah. Hamas, yang memperoleh kekuasaan pemerintah Palestina dalam pemilihan satu tahun lalu, sejauh ini menolak untuk memenuhi syarat tersebut. Rice membantah pernyataan Olmert Minggu dini hari bahwa Presiden AS George W. Bush telah setuju dengannya untuk menghindari pemerintah persatuan baru itu. "Kebijakan AS mengenai ini sangat jelas. Kami akan menunggu hingga ada pemerintah," katanya, seperti dikutip AFP. Abbas mengatakan pada Rice, rencana pemerintah persatuan itu, yang dicapai awal bulan ini setelah perjuangan kekuasaan antara Hamas dan Fatah meletus menjadi kekerasan mematikan, mencakup janji untuk memenuhi perjanjian internasional dan hal itu sama dengan pengakuan penuh pada Israel. Rice mengatakan ia tidak yakin itu masalahnya atau bahwa Hamas telah melepaskan maksudnya untuk mengusahakan hancurnya Israel. "Anda tidak dapat memiliki satu kaki di badan yang dipilih dan satu dalam kekerasan ketika anda berusaha untuk menghancurkan negara lain," katanya. Rice juga mengindikasikan bahwa rencana untuk memberikan 86 juta dolar bantuan AS guna melatih dan memperlengkapi pasukan keamanan di bawah kendali Abbas dapat terancam oleh perjanjian pemerintah persatuan itu. "Saya juga wajib untuk mengatakan, dan saya telah mengatakan pada Palestina hal ini, bahwa tidak ada dolar pembayar pajak akan diberikan untuk kegiatan pemerintah atau pada pemerintah yang tidak mengakui prinsip-prinsip Kuartet," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007