Yogyakarta (ANTARA News) - Sebagian jalan di Kota Yogyakarta, Senin pagi, masih ditutup karena sedang dibersihkan dari pohon-pohon dan papan reklame yang tumbang akibat puting beliung yang melanda wilayah ini Minggu sore (18/2). Wartawan ANTARA melaporkan, sejumlah jalan di "Kota Gudeg" yang ditutup diantaranya Jalan dr Sutomo, Jalan Gayam, Jalan Bausasran, sebagian ruas Jalan Baciro dan sekitar Jalan Layang Lempuyangan. Pembersihan pohon yang tumbang, dan papan reklame (baliho) yang juga roboh akibat terjangan angin itu dilakukan warga bersama dengan sejumlah aparat pemerintah kota serta anggota TNI dan Polri. Akibat penutupan sejumlah jalan tersebut, arus kendaraan dialihkan ke jalan lain sehingga di beberapa ruas jalan yang menjadi `tumpahan` pengalihan arus kendaraan itu terjadi kemacetan. Seperti di Jalan Timoho sejak simpang-empat di utara Balaikota hingga simpang-tiga depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga arus kendaraan sangat padat, dan bahkan terjadi kemacetan di sekitar pintu perlintasan kereta api Sapen (selatan UIN Sunan Kalijaga). Kondisi yang sama juga terjadi di sekitar simpang-empat antara Jalan Gadjah Mada dan Jalan Hayam Wuruk hingga dekat Stasiun Kereta api Lempuyangan atau sekitar Pasar Lempuyangan. Di beberapa ruas jalan di kawasan ini kemacetan arus kendaraan cukup panjang. Akibat terjangan angin puting beliung itu, sedikitnya 519 rumah di empat kecamatan di Kota Yogyakarta mengalami rusak berat dan rusak ringan. "Ratusan rumah yang rusak itu berada di wilayah Kecamatan Gondokusuman, Umbulharjo, Pakualaman dan Danurejan," kata Kepala Kantor Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran Pemkot Yogyakarta, Wahyu Hidayat. Menurut dia, korban akibat bencana tersebut yang dibawa ke rumah sakit sekitar 45 orang, karena mengalami luka, sedangkan warga yang mengungsi tercatat 500 orang, karena rumah mereka mengalami kerusakan cukup berat. Semantara itu, korban yang dibawa ke Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi sekitar 20 orang, Rumah Sakit Bethesda 15 orang, Rumah Sakit DKT enam orang, dan Rumah Sakit Wirosaban satu orang. "Data itu masih sementara, kemungkinan masih bisa bertambah. Hingga kini belum ada laporan korban meninggal dunia akibat bencana alam tersebut," katanya. Walikota Yogyakarta Herry Zudianto mengatakan biaya perawatan korban angin puting beliung akan ditanggung Pemkot Yogyakarta, dan di-back-up Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Biaya perawatan itu mungkin akan diambilkan dari dana tak tersangka," kata walikota.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007