Jakarta (ANTARA News) - Kalangan perbankan kembali menyesuaikan tingkat suku bunga deposito baik rupiah maupun dolar, setelah bank sentral menurunkan BI Rate yang diikuti Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjadi 9,25 persen. Group Head Financial PT Hagabank, Jenny Santosa, di Jakarta, Senin, mengatakan penyesuaian suku bunga itu sangat diperlukan kalangan dunia usaha, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh lebih cepat. "Tumbuhnya ekonomi nasional tidak hanya tergantung pada penyesuaian tingkat suku bunga dan penyaluran kredit perbankan, tapi harus didukung pula oleh upaya pemerintah untuk segera mempercepat pertumbuhan sektor riil," katanya. Perbankan, menurut dia, diperkirakan akan menargetkan pertumbuhan kredit pada 2007 di atas yang ditentukan Bank Indonesia, yakni sebesar 18 persen. Karena pada tahun ini merupakan moment yang paling tepat bagi perbankan untuk segera menyalurkan kredit lebih besar dibanding tahun lalu, apalagi target ekonomi nasional tahun ini mencapai 6,3 persen, katanya. Ia mengatakan pemerintah juga harus menempatkan dananya di sektor yang produktif, sehingga penyerapan dana APBN akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan targetkan yang sudah ditetapkan. "Kami optimis pemerintah sudah merencanakan semua itu, hanya tinggal menunggu waktu saja, karena hampir semua sektor kegiatan ekonomi berjalan dengan baik," ucapnya. Para debitur, menurut dia, saat ini memang masih menunggu kelanjutan dari pihak perbankan untuk menyesuaikan tingkat suku bunganya, karena tingkat bunga pinjaman perbankan dinilai masih tinggi. Namun dengan turunnya BI rate, maka suku bunga pinjaman juga akan turun lagi, sehingga tingkat bunga pinjaman sesuai dengan keingian debitur. Apabila BI Rate turun berkisar antara 7-8 persen, maka suku bunga pinjaman bank juga akan turun antara 12 sampai 13 persen yang saat ini masih berkisar antara 14-15 persen, katanya. Hagabank saat ini mematok tingkat suku bunga deposito rupiah untuk satu bulan 8 persen, sedangkan tiga bulan, enam bulan dan 12 bulan masing-masing 7,5 persen, dan untuk deposito dalam dolar AS masing-masing dipatok 3,5 persen. Begitu pula Bank Mandiri menetapkan tingkat suku bunga dolar AS dalam rupiah yang mulai berlaku hari ini untuk satu bulan sampai 12 bulan masing-masing 3,5 persen dan 7 persen. Departemen Head Bank Mandiri Soeswidijono mengatakan Bank Mandiri penyesuaian tingkat suku bunga deposito baik rupiah maupun dolar AS dilakukan dengan sangat hati-hati setelah diproses dalam waktu lama dan diteliti dengan seksama. "Kami menjaga nasabah agar tidak memindahkan dananya ke bank lain, dengan memberikan pelayanan yang lebih baik," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007