Jakarta (ANTARA News) - PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), segera melakukan ekspansi pabrik pupuk majemuk, NPK, sehingga total kapasitas produksi NPK nasional akan mendekati 1,8 juta ton per tahun. Dirut PT Petrokimia Gresik (Petrogres) Arifin Tasrif di Jakarta, Senin, mengatakan, tahun ini pihaknya akan memulai pembangunan pabrik NPK mulai dari hulu sampai hilir. "Kita menuju ke produksi NPK sebesar 1,150 juta ton. Mudah-mudahan pabrik selesai pada 2009," ujarnya. Ia mengatakan pabrik tersebut dibangun mulai dari industri pendukungnya seperti phosacid, sulfacid, DAP, sampai NPK-nya. Arifin memperkirakan total investasi perluasan pabrik NPK tersebut mencapai sekitar 130 juta dolar AS. Saat ini kapasitas produksi NPK Petrogres yang diberi nama Phonska, mencapai sekitar 400 ribu ton per tahun. Hal yang sama dilakukan PT Pupuk Kujang di Cikampek. Dirut PT Pupuk Kujang Aas Asikin Idat kepada ANTARA di Jakarta mengatakan pihaknya melakukan investasi produksi NPK sebesar Rp10miliar sampai Rp15 miliar untuk kapasitas produksi 150 ribu sampai 200 ribu ton pupuk NPK. "Jumlahnya (investasi) memang lebih kecil dibandingkan Petrogres yang memiliki proses produksi yang canggih sampai dengan proses kimiawi, kami hanya melakukan blending (pencampuran)," katanya. Aas mengatakan tahun depan sebagai langkah awal pihaknya akan memproduksi sebesar 100 ribu ton dan bisa ditingkatkan menjadi 200 ribu ton. Apalagi, kata dia, saat ini pihaknya melalui beberapa anak perusahaan juga telah memproduksi NPK secara kecil-kecilan yang bersifat maklon. Sebelumnya Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Robby Subiyanto mengatakan PKT akan menambah kapasitas dan peningkatan kualitas pupuk majemuk, NPK, dengan investasi sekitar enam juta dolar AS tahun ini. "NPK Pelangi (merek dagang PKT) akan kami tambah kapasitasnya sebesar 200 ribu ton per tahun dan dengan peningkatan teknologi, sehingga menjadi butiran tunggal," kata Robby. Dengan demikian pada 2007 kapasitas produksi pupuk NPK PKT mencapai sekitar 440 ribu ton. Peningkatan kapasitas produksi NPK tersebut seiring dengan sosialisasi yang semakin gencar oleh pemerintah agar petani menggunakan pupuk majemuk. Bahkan tahun ini, kata Dirjen Industri Agro dan Kimia Deperin, pemerintah menetapkan jumlah pasokan NPK bersubsdi naik dari 400 ribu ton tahun lalu menjadi 700 ribu untuk membantu pencapaian target kenaikan produksi beras sebesar dua juta ton. Kebutuhan NPK bersubsidi tersebut, lanjut Benny, akan dipasok sebanyak 400 ribu ton oleh Petrogres dan masing-masing 150 ribu ton oleh PT Pupuk Kujang dan PKT.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007