Jakarta (ANTARA News) - Tiga madrasah meraih penghargaan Sekolah Berintegritas dalam Ujian Nasional. Ketiga madrasah itu adalah MTsN 1 Malang Jawa Timur,  MAN 2 Amuntai Kalsel, dan MAN Insan Cendekia Bone Bolango Gorontalo.

Menurut laman kemenag.go.id, tiga madrasah itu adalah bagian dari 503 sekolah yang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  diberikan penghargaan tersebut.

Presiden Joko Widodo juga memberikan apresiasi kepada 503 Kepala Sekolah tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya kejujuran dan nilai-nilai integritas. “Kejujuran adalah nilai fundamental, nilai dasar dalam membangun karakter bangsa,” ujar Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12) pagi.

“Sekolah harus jadi zona kejujuran, zona integritas,” tegas Presiden Jokowi.

Sementara dalam laporannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, ke-503 sekolah ini dipilih berdasarkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) yang berhasil dipertahankan selama 6 tahun berturut-turut (2010 – 2015) dengan nilai antara 92 sampai 99.

Meski demikian, Mendikbud Anies Baswedan menegaskan bahwa bukan berarti yang berintegritas hanya 503 ini saja, tapi masih ada puluhan ribu sekolah lainnya.

Nantinya, sekolah berintegritas ini akan dipasangi plang agar masyarakat bisa mengetahui sekolah mana saja yang integritasnya tinggi dan prestasinya tinggi pula.

Kehadiran 503 kepala sekolah dari sekolah-sekolah dengan indeks integritas UN terbaik se-Indonesia ini, dikatakan Anies, menjadi salah satu bukti bahwa masih banyak sekolah yang memiliki integritas.

Penilaian indeks integritas UN ini juga merupakan salah satu komponen penerjemahan revolusi mental yang menekankan bahwa prestasi tidak hanya prestasi akademik, tetapi juga prestasi kejujuran.

Di waktu dan tempat yang terpisah, Direktur Pendidikan Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan, menyatakan senang.

"Kami senang ada 3 Madrasah yang mendapat anugrah. Tiga madrasah tersebut merupakan indikator bahwa madrasah bisa menjadi lebih baik. Kami akan menjadikan tiga madrasah tersebut sebagai imam dalam gerakan revolusi mental melalui pelaksanaan UN," ungkap M. Nur Kholis.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015