Mataram (ANTARA News) - Perayaan malam pergantian tahun 2015 ke 2016 di Kota Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan dikemas dalam nuansa religius mengingat malam pergantian tahun jatuh pada malam Jumat.

"Berbeda dengan perayaan malam tahun baru sebelumnya, malam pergantian tahun 2015 ke 2016 akan kita kemas dengan nuansa religius," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, beberapa acara pada malam pergantian akan diawali dengan kegiatan "zikir saman" yang merupakan salah satu kesenian tradisional Pulau Lombok yang benuansa religius.

"Zikir saman" biasanya dilakukan oleh beberapa orang dalam bentuk kelompok yang berzikir sambil melakukan beberapa atraksi tari-tarian khas.

Setelah "zikir saman", lanjut pria yang kerap disapa Latif ini, masyarakat akan dihibur dengan tembang kenangan, dan hiburan rakyat berupa musik dangdut.

Dikatakan, puncak peringatan Tahun Baru 2016 juga tidak dilaksanakan di Taman Sangkareng seperti tahun-tahun sebelumnya melainkan di Taman Bumi Gora Jalan Udayana, karena Taman Sangkareng dalam proses peremajaan.

Selain itu, pada malam pergantian tahun yang puncaknya dirayakan pada pukul 12.00 WITA, Pemerintah Kota Mataram tidak menyiapkan pesta kembang api dalam jumlah yang banyak seperti tahun sebelumnya.

Pesta kembang api ada, tapi katanya, jumlahnya sangat sedikit karena kembang api akan diganti dengan permainan "meriam banmbu" yang jauh lebih aman dibandingkan kembang api.

"Kita sengaja tidak membeli kembang api dalam jumlah banyak, karena kami mendapat masukan tokoh agama dari semua agama di kota ini meminta agar dana puluhan juta untuk membeli kembang api sebaiknya diberikan kepada anak yatim," sebutnya.

Dasar itulah, pemerintah kota memilih peringatan puncak malam tahun baru ditandai dengan membunyikan "meriam bambu" yang mudah, murah, meriah dan lebih aman.

Menurutnya, pucak malam pergantian tahun di Kota Mataram hanya dipusatkan di Taman Bumi Gora yang akan dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Mataram Hj Putu Selly Andayani, pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), pihak-pihak terkait lainnya serta masyarakat umum.

"Sementara berbagai titik keramian di beberapa taman kota seperti Taman Loang Baloq, Pantai Ampenan dan lainnya menjadi tanggung jawab pihak kelurahan dan kecamatan setempat bersama aparat keamanan," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015