Makassar (ANTARA News) - Panitia penyelenggara turnamen sepak bola Sulsel Super League (SSL) U-21 melibatkan ahli forensik untuk memeriksa setiap pemain sebagai upaya menghindari terjadinya pencurian umur di ajang tersebut.

"Kita akan libatkan tim forensik untuk memeriksa gigi dan tulang setiap pemain yang akan berlaga di turnamen SSL U-21. Kita juga telah menjalin kerjasama dengan kedoteran Unhas dan dokter tim PSM," kata Ketua Panitia SSL U-21, Sri Syahril di Makassar, Kamis.

Tim forensik ini selanjutnya ditugaskan memeriksa beberapa bagian meliputi gigi, tulang kering, dan betis.

Keputusan panitia memperketat sistem pendataan dan pendaftaran pemain ini, kata dia, sebagai bentuk komitmen pihak penyelenggara agar pemain yang berlaga memang sesuai persyaratan.

Hal ini juga dilakukan karena tujuan utama dari pelaksanaan turnamen yang menyiapkan total hadiah Rp100 juta ini untuk bisa bergabung dan memperkuat tim PSM kedepan. Selain itu tentu saja mengajak pemain untuk bisa bersikap sportif dan berani jujur.

"Kita memang lebih serius dalam hal verifikasi pemain. Makanya kita sengaja menyiapkan waktu kurang lebih seminggu (5-10 Januari 2016) untuk mengecek kondisi setiap pemain yang akan terlibat," jelasnya.

Selain tim forensik, lanjut dia, pihak penyelenggara juga rencana melibatkan pihak kepolisian untuk mengalanisasi sidik jari pemain. Keterlibatan tim forensik dan pihak kepolisian tentu diharapkan membuat turnamen SSL U-2 bebas dari segala kecurangan khususnya dalam masalah pencurian umur.

"Turnamen ini hanya berlaku bagi pemain usia 21 tahun kebawah sehingga usia pemain maksimal kelahiran 1995," ujarnya.

Sementara itu, panitia turnamen Sulsel Super League (SSL) U-21 juga memutuskan memajukan batas pendaftaran yang sebelumnya berakhir 4 Januari 2016 dipercepat ke 30 Desember 2015.

Keputusan ini diambil setelah klub yang mendaftar pada turnamen yang digulir 14 Januari-3 Maret 2016 ini membeludak. Berdasarkan catatan panitia, saat ini sudah 25 klub yang telah menyatakan kesiapannya bersaing memperebutkan status juara.

Dari 25 tim itu, kata dia, pihaknya memutuskan hanya akan terpilih sebanyak 16 tim yang artinya masih akan tersingkir tujuh tim lain yang dinilai tidak memenuhi persyaratan.

Dari daftar yang tercantum di panitia, sejumlah tim yang telah mengonfirmasi itu bukan hanya berasal dari Sulsel namun juga dari luar seperti Persipura U-21, PPLM Ragunan Jakarta dan beberapa tim dari Sulawesi Barat.

Sementara dari Sulawesi Selatan diantaranya yakni PS Persis, Perseka Bosowa, PS Semen Bosowa, PSM U-21, PS Swadiri, Persiban Bantaeng, Persim Maros, PS Bina Asih, PS Lau Huru, PS Persiwa Wajo, PS Pertamina, hingga PS Bina Marga.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015