Jakarta (ANTARA News) - Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-43 Partai Persatuan Pembanguan dimeriahkan dengan pemberian santuan dan doa bersama dengan ribuan anak yatim piatu se- Jabodetabek di Kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa malam.

Tampak hadir pada acara Harlah dan peryaan Maulid Nabi Muhammad SAW, antara lain jajaran DPP PPP Hasil Muktamar Jakarta  seperti Ketua Umum PPP  H Djan Faridz dan Sekjen PPP HA RA Dimyati Natakusumah, serta dimeriahkan musik marawis dari kalangan anak-anak yatim piatu.

Djan Faridz dalam sambutannya mengatakan, PPP telah mengalami pasang surut keterlibatan dalam kancah politik nasional. Perjuangan mengatasi tantangan, masalah dan ancaman eksternal maupun internal, harus dijadikan refleksi bagi PPP dalam mengelola partai di masa mendatang.

Dia mengharapkan kepada jajaran dan anggota PPP yang sudah menginjak usia 43 tahun itu agar tetap solid.

"PPP bisa bertahan terus melakukan konsolidasi dan menjaga solidistas internalnya. PPP akan terus mengedankan khidmatnya kepada umat," ujarnya.

Djan menyatakan sangat menyayangkan sikap sebagian orang yang mengaku dirinya pimpinan partai, tapi mengalami disorientasi dalam bersikap dan bertindak atas nama partai.

Dia menegaskan, Muktamar VIII PPP di Jakarta 30 Oktober - 2 November 2014 akhirnya menang di MA, Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Meski sampai saat ini pemerintah belum dapat mengeluarkan Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud putusan MA, PPP tetap berprasangka baik.

"Perlakuan pemerintah yang belum memahami keabsahan Muktamar Jakarta, semoga segera berakhir," katanya.

Djan mengharapkan, di tahun 2016, kegaduhan politik bisa segera diakhiri, sehingga perekonomian bisa kembali pulih, harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi bisa segera turun.

"Kepada seluruh kader partai dan fungsionaris partai di semua tingkatan di seluruh Indonesia, kami instruksikan agar tetap tenang dan menjaga soliditas internal partai," demikian H Djan Faridz.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016