Jakarta (ANTARA News) -  Khawatir kadang datang menerjang dalam hidup anda, namun tidak semua hal perlu dikhawatirkan karena bisa-bisa anda sendiri yang rugi.  

Berikut lima hal yang seharusnya tak perlu lagi Anda khawatirkan seperti dilansir health.com.

1. Tuntutan memiliki berat badan normal
Ketimbang terlalu menekan diri demi memiliki badan lebih langsing. Sebaiknya, lakukalah olahraga, karena bergerak bisa memberi Anda energi dan meningkatkan mood. Selain itu, makanlah makanan sehat agar pikiran lebih jernih dan tidur lebih nyenyak.

2.  Merasa bersalah karena berkata "tidak"
Ikutilah nyanyian Elsa dalam film "Frozen", "Let it go, let it goooo!".
Rasa bersalah tak jarang menghantui saat Anda berkata "tidak" kepada seseorang. Entah itu memang karena Anda tak punya waktu, atau karena alasan mendesak lainnya.
Ahli kesehatan, Gail Saltz, MD, merekomendasikan begini, " Terima kasih karena sudah meminta saya. Tapi, saya memiliki banyak urusan saat ini, sehingga tak bisa membantu,".

3. Membandingkan kehidupan orang lain
Saltz mengungkapkan, saat membandingkan kehidupan yang dijalani dengan kehidupan orang lain, berarti orang mulai tak peduli dengan dirinya. Sejalan dengan itu, bisa-bisa kebahagiaan orang itu juga ikut terenggut.

4. Menggunakan kata "seharusnya"
Anda tahu pemikiran, misalnya," Saya harusnya lebih banyak waktu untuk bekerja atau lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga" dan sebagainya?
Saltz mengungkapkan, pemikiran seperti ini bisa menjadi kebiasaan dan bisa berujung pada perasaan Anda adalah orang tua yang buruk, karyawan yang tidak produktif, padahal kenyataannya tidak begitu. Lakukanlah hal-hal sebaik mungkin. Berhentilah menggunakan kata "seharusnya".

5. Perfeksionistis
Sadarilah tak ada manusia yang sempurna. Penulis Dominique Bertolucci dalam bukunya,"The Kindess Pact", menyarankan orang menerima semua ketidaksempurnaan yang dimilikinya. Mengakui kekurangan akan membuat orang lebih kuat. Setelah itu, kembangkanlah kemampuan postif yang dimiliki.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016