London (ANTARA News) - Peneliti menemukan jalur dalam otak yang menghubungkan impuls dengan kebiasaan, yang bisa menjelaskan mengapa individu sulit mengendalikan kecanduan kokain menurut hasil studi yang dipublikasikan University of Cambridge pada Selasa (12/1).

Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa paparan kronis obat mengubah korteks prefrontal dalam otak, tapi juga mengubah satu area di otak yang disebut basolateral amygdala, yang berhubungan dengan kaitan antara satu rangsangan dan satu emosi.

Basolateral amygdala menyimpan kenangan menyenangkan terkait kokain, tapi korteks prefrontal memanipulasi informasi ini, membantu individu untuk menimbang apakah akan menggunakannya atau tidak: jika individu yang kecanduan menggunakannya, ini mengaktifkan mekanisme dalam dorsal striatum, yang berperan penting dalam perilaku kebiasaan.

Namun demikian, dengan mempelajari otak tikus yang kecanduan kokain lewat pemberian obat mandiri para peneliti mengidentifikasi satu jalan dalam otak yang menghubungkan basolateral amygdala secara tidak langsung dengan dorsolateral striatum, menghindari korteks prefrontal.

Ini artinya individu yang kecanduan tidak akan menyadari keinginan mereka untuk menggunakan obat, kata para peneliti.

"Kita selalu berasumsi bahwa kecanduan terjadi karena kegagalan kendali diri kita, tapi sekarang kita tahu bahwa bukan itu masalahnya," kata Dr. David Belin dari University of Cambridge, yang menulis hasil studi itu.

"Kecanduan obat utamanya dipandang sebagai gangguan psikiatri, dengan penanganan seperti terapi perilaku kognitif yang fokus pada pemulihan kemampuan korteks prefrontal untuk mengendalikan jika tidak penggunaan obat maladaptif," katanya.

"Tapi kami menunjukkan bahwa korteks prefrontal tidak selalu menyadari apa yang terjadi, membuat perlakuan-perlakuan seperti itu tidak selalu efektif," kata Belin.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Biological Psychiatry, Dr Belin dan koleganya menunjukkan bahwa penggunaan obat-obatan untuk mengatasi overdosis parasetamol mungkin bisa membantu individu yang kecanduan kokain mengatasi kecanduan mereka, memberikan keinginan kepada individu untuk berhenti.

Dalam studi sebelumnya pada tikus, penggunaan obat yang disebut N-acetylcysteine bisa mencegah kekambuhan.

Namun menurut hasil studi obat itu gagal dalam uji klinis pada manusia walau hasil analisis menunjukkan bahwa meski itu tidak membuat individu yang kecanduan berhenti menggunakan kokain, di antara mereka yang mencoba menjauhkan diri dari kokain penggunaan obat itu membantu mereka menahan diri menggunakan obat, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016