Hasil otopsi ditemukan resapan darah pada otot dan jaringan lunak pada leher bagian depan hingga bawah."
Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya memastikan korban dugaan malpraktik Allya Siska Nadya (29) mengalami pendarahan pada leher hingga menyebabkan kematian.

Hal itu berdasarkan hasil otopsi terhadap jasad Allya yang dilakukan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), dokter Rumah Sakit Polri Kramatjati, serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya.

"Hasil otopsi ditemukan resapan darah pada otot dan jaringan lunak pada leher bagian depan hingga bawah," kata Kepala Bidang Dokkes Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak di Jakarta Rabu.

Musyafak menuturkan tim dokter menemukan pendarahan pada leher atas bagian "cervical" satu dan dua hingga ke cekungan selangka dan arah kiri bahkan ke leher belakang setinggi dasar tengkorak.

Musyafak menambahkan resapan darah berwarna hitam pada bagian tulang leher pertama dan kedua yang menjadi pusat pendarahan pada cervical pertama dan kedua sebelah kiri sebagai pembuluh darah arteri vertevalis.

Petugas juga menemukan resapan darah pada otot dada sebelah kanan mulai tulang selangka hingga tulang iga ketujuh bagian depan dan samping.

Musyafak menjelaskan penyebab kematian Allya ada dua kemungkinan yakni pertama adanya pendarahan merangsang baru reseptor pada titik syaraf pada leher bagian kiri dan kanan yang berfungsi mengontrol tekanan darah.

"Diduga akibat terjadi tekanan, rangsangan menurunkan hipotensi yang relevan karena sebelum korban meninggal sempat koma," ujar Musyafak.

Kemungkinan kedua pendarahan itu menekan batang otak hingga menyebabkan kematian yang diawali kondisi koma.

Sebelumnya Allya mendadak sakit pada bagian leher kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan pada 6 Agustus 2015.

Allya sempat menjalani terapi di Klinik Chiropratic First pada 6 Agustus 2015 malam.

Namun Allya meninggal dunia pada 7 Agustus 2015 di RS Pondok Indah.

Keluarga Allya melaporkan dugaan malpraktik yang dilakukan dokter terapi di Klinik Chiropratic First ke Polda Metro Jaya.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016