Surabaya (ANTARA News) - Aparat dari Polda Jatim, Polwiltabes Surabaya, dan Polres Sidoarjo, Jumat sekira pukul 10.30 WIB, membubarkan warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) I yang memblokir jalur Sidoarjo-Mojokerto-Surabaya, menuntut ganti rugi atas rumah mereka yang terendam lumpur panas. Blokade yang membuat sejumlah bus dan angkutan kota dari Terminal Purabaya terhalang itu, dapat dibuka setelah polisi bernegosiasi dengan perwakilan warga selama sekira 30 menit. Dalam negosiasi itu, aparat kepolisian mengancam akan membubarkan secara paksa dengan alasan mendekati waktu sholat Jumat. Alasan itu dapat diterima oleh perwakilan massa, dan akhirnya massa yang menggunakan ratusan sepeda motor bergerak kembali ke arah Sidoarjo. Sebelum pembubaran massa itu, polisi telah mengerahkan tiga kendaraan Perintis, "water canon" dan aparat Brimob Polda Jatim mendekati massa. Namun, hal itu tidak sampai mengakibatkan bentrokan fisik. Akhirnya jalur pintu masuk di Bundara Waru dapat dibuka kembali. "Kami menerjunkan 13 SSK (seribuan) aparat kepolisian dari Polda Jatim, Polwiltabes Surabaya serta Polres Sidoarjo. Tapi kami senang warga TAS I Sidoarjo dapat dinego," ucap Kapolwiltabes Surabaya, Kombes Pol Anang Iskandar. Padahal, ujarnya, pihaknya siap untuk menindak tegas kepada massa, karena ulahnya tersebut melanggar ketertiban umum. Apalagi akses jalan ditutup merupakan akses jalan negara yang menghubungkan Mojokerto dan Sidoarjo ke Surabaya. "Kalau merteka memblokir lagi, akan saya tindak tegas," tuturnya. Aksi warga TAS I ini merupakan kedua kalinya, setelah Kamis (22/2) memblokade jalan Raya Porong, rel KA sekitar Siring dan tol masuk Sidoarjo kota dan arah masuk Surabaya-Sidoarjo sekitar bundaran Waru. Ulah warga TAS I ini, terkait dengan belum adanya kepastian soal ganti rugi rumah mereka --sekitar 6.200 unit-- yang telah ditenggelamkan lumpur Lapindo, pascaledakan pipa gas milik Pertamina. Informasi dihimpun, setelah "gagal" memblokade bundaran Waru, warga mengerak menujuk pertigaan Aloha yang merupakan akses masuk ke Bandara Internasional Juanda Surabaya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007