Malang (ANTARA News) - Menjelang putaran II divisi utama 2008 dan "leg" pertama babak 24 besar Copa Indonesia, tim Persema Malang konsentrasi mencari tambahan pemain terutama pemain lini depan karena sampai saat ini tim itu masih mengalami krisis striker. Arsitek Persema Malang Subangkit, Kamis, mengakui, keberadaan striker tim berjuluk Laskar Ken Arok itu terancam tak bisa diturunkan setelah Christian Lenglolo mengalami cedera cukup parah dan beberapa striker lokal tak mampu menunjukkan permainan terbaiknya. Mantan pelatih Persekabpas Pasuruan itu mengakui, saat ini cukup sulit mencari pemain lini depan (striker) yang benar-benar memiliki naluri gol tinggi."Pola permainan anak-anak dilini depan tetap monoton, teknik dan strategi yang diinstruksikan tak bisa dijakankan dengan baik ketika di lapangan," katanya. Untuk mengatrol posisi Persema dan menggeser Persiba Bantul dari posisi "runner up" pada putaran I itu, katanya, maka mau tidak mau harus menambah beberapa pemain untuk posisi lini depan, lini tengah dan sayap. Posisi lini tengah, kata mantan pelatih Persiku Kudus itu, sudah ada mantan pemain PSS Sleman yang menerima tawaran dan sudah "deal" dengan harga yang ditawarkan Persema yakni Slamet Nurcahyo. Selain membidik beberapa pemain untuk mengisi posisi striker dan sayap yang berkualitas, Subangkit juga akan melakukan penciretan terhadap beberapa pemain yang dinilai tidak maksimal memberikan kontribusinya bagi Laskar Ken Arok. "Mungkin besok (Jumat, 2/1) baru ada kejelasan nama-nama pemain Persema yang terpaksa harus menanggalkan kostum Persema yang telah dikenakannya selama putaran I divisi utama ini. Kita lihat saja besok, siapa pemain baru yang berganbung dan siapa pemain lama yang terpaksa harus hengkang dari tim ini," tegas Subangkit. Sambil menunggu rilis jadwal putaran II divisi utama, tim Persema mempersiapkan diri menghadapi tim Liga Super Indonesia (LSI) Persela Lamongan di ajang Copa Indonesia pada leg pertama di Lamongan (18/1) dan leg kedua di Stadion Gajayana (24/1).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009