New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik dari terendah 12-tahun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena kebangkitan teknikal setelah jatuh di bawah 30 dolar AS per barel pekan ini di tengah kelebihan pasokan global yang sedang berlangsung.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 72 sen menjadi berakhir di 31,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari juga naik 72 sen, ditutup pada 31,03 dolar AS per barel di perdagangan London.

"Apa yang telah kita lihat, jika ada, adalah sedikit dari kebangkitan teknikal," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

"Mungkin untuk saat ini pasar telah sedikit kelebihan jual (oversold). Jadi saya tidak akan mengatakan bahwa sesuatu yang fundamental terjadi hari ini," katanya.

Dua minggu memasuki 2016, harga minyak telah merosot lebih dari 15 persen akibat para investor khawatir tentang kondisi global yang terus kelebihan pasokan minyak mentah dan ketidakpastian prospek permintaan, terutama di Tiongkok.

WTI turun di bawah 30 dolar AS per barel pada Selasa dan giliran Brent pada Rabu, membawa kontrak-kontark acuan ke tingkat terendah dalam sekitar 12 tahun.

"Kami mulai melihat beberapa bagian terbawah di Amerika Serikat, mungkin kita melihat posisi terbawah pada 30 dolar AS, tidak jauh lebih banyak," kata Carl Larry di Frost & Sullivan.

"Ada beberapa konsolidasi terjadi."

Namun demikian, sebagian besar analis memperkirakan keuntungan akan berumur pendek.

"Pasar yang lebih luas masih di bawah tekanan jual yang moderat ... surplus pasokan/permintaan secara fisik yang sedang berlangsung masih menambah persediaan global," Tim Evans dari Citi Futures mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien.

"Iran juga terus membuat kemajuan menuju hari pelaksanaan pada

kesepakatan nuklirnya dengan kekuatan internasional, dengan sanksi kemungkinan dicabut dalam beberapa hari dan minyak tambahan mengalir segera setelah itu," tambah Evans.

Iran mengatakan pada Kamis, pihaknya telah menghapus inti reaktor air berat Arak dan mengisi bagian itu dengan semen, langkah penting di bawah perjanjian nuklir yang segera dilaksanakan dengan enam kekuatan dunia.

Pelaksanaan kesepakatan, yang memungkinkan penghapusan sanksi, diharapkan pada Minggu.
(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016