Sidoarjo (ANTARA News) - Penjatuhan bola-bola beton ke pusat semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, Jatim, untuk mengurangi volume semburan, yang dijadwalkan Jumat, kembali tertunda karena pemasangan kabel pengait untuk keperluan itu belum selesai. Juru bicara Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (Timnas PSLS) Rudi Novrianto mengatakan belum bisa memastikan kapan penjatuhan bola-bola beton bisa dimulai. Selain karena masalah kesiapan, tim juga masih melihat kondisi cuaca di Porong apakah mendukung untuk kegiatan itu atau tidak. Sebagai contoh bila angin berhembus ke barat kemungkinan konsentrasi pengawas saat pemasangan akan terganggu, katanya. "Apabila arah angin ke Timur dan peralatan sudah siap, tim akan melakukan penjatuhan pada tahap pertama. Tapi apabila angin berhembus ke Barat, untuk sementara penjatuhan ditunda. Karena di sebelah Barat terdapat para pengawas yang bersiap untuk memonitor penjatuhan bola beton itu," ujarnya. Sesuai jadwal kerja tim, sebenarnya saat ini sudah mulai memasukan untaian bola beton ke lubang pusat semburan lumpur Lapindo. "Kita upayakan pemasangan kabel pengkait dan sonar bisa selesai hari ini, agar pemasangan bola beton itu tidak terus-terusan molor. Tapi keselamatan pekerja di lapangan juga menjadi pertimbangan prioritas," kilahnya. Pemasangan kabel pengkait dari "gantry crane" itu, sangat penting untuk menurunkan bola beton ke pusat semburan, sedangkan kabel sonar, berfungsi untuk mendeteksi arah bola beton apakah sudah tepat di lubang semburan lumpur atau belum. Metode penjatuhan untaian bola-bola beton berjumlah 375 untai yang telah dicetuskan para pakar fisika dari ITB itu, menurut perhitungan, rangkaian bola beton setelah dapat dijatuhkan diharapkan bisa mengurangi volume semburan hingga 70 persen. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Koordinator Monitoring Bidang Keahlian Sifat Magnetik HDCB ITB, Dr Satriya Bijaksana mengungkapkan, untuk hari pertama akan dimasukkan lima rangkaian bola-bola beton. Setiap rangkaiannya terdiri dua bola besar yang berdiameter 40 cm dengan berat 200 kilogram dan dua bola kecil berdiameter 20 cm yang mempunyai bobot 160-170 kilogram. Dan per harinya maksimal dimasukkan 25 rangkaian.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007