Jakarta (ANTARA News) - Jumlah korban meninggal dunia akibat teror pada Kamis (14/1) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, bertambah dari tujuh orang menjadi delapan orang.

"Korban bom dari RS Abdi Waluyo, Sabtu (16/1) malam, meninggal dunia satu orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan, korban meninggal bertambah atas nama Rais Karna, office boy karyawan Bangkok Bank, laki-laki kelahiran 1978.

Rais terkena tembak di kepala pelipis sebelah kiri akibat dari tembakan terduga teroris. Ia sempat dirawat di ICU RS Abdi Waluyo, namun dalam keadaan mati batang otak (MBO).

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah merilis nama-nama terduga pelaku teror bom dan korban meninggal yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Korban meninggal di dekat Pos Kepolisian adalah :

1. Rico Hermawan, jenis kelamin laki-laki, tahun kelahiran 1995, diidentifikasi sebagai warga sipil, diperkuat dari rekaman CCTV, terlihat bersama dengan polantas menuju pos untuk perkiraan terkena tilang.

2. Sugito, tahun kelahiran 1973, masih diselidiki lebih lanjut, bukti identitas otentik dari sidik jari.

3. Dian Joni Kurniadi, tahun kelahiran 1990, jenis kelamin laki-laki, statusnya diduga pelaku, identifikasi dari sidik jari.

Korban meninggal di depan halaman Starbucks :

4. Afif, alias Sunakin, diduga pelaku, luka tembak, identifikasi dari sidik jari, ciri memakai topi dan kaos biru.

5. Amel Quali Taher, warga negara Kanada, laki-laki, tahun kelahiran 1946, korban meninggal ditembak oleh pelaku, identitas dikenali karena ada paspor di sakunya.

6. Muhammad Ali, diduga pelaku, laki-laki, tahun kelahiran 1976, lokasi meninggal di depan starbucks. Identifikasi otentik dari sidik jari.

Terduga teroris meninggal di dalam Starbucks :

7. Ahmad Muhazin, diduga pelaku bom bunuh diri di dalam Starbucks, karena ditemukan luka khas di perut hingga dada akibat pusat ledakan.


Pewarta: Afut Syafril dan Taufik Ridwan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016